Gengsi

2.5K 302 10
                                    

Kalimat yang meluncur begitu saja dari mulut Benua. Semuanya terkaget, pengakuan Benua seolah-olah memberi harapan baru untuk Asia.

Asia menggeleng cepat. Tidak boleh terlalu percaya diri. Yang terpenting sekarang hanya bagaimana caranya Benua berhenti memukul cowok itu.

"Benua udah, kasihan.." lirih Asia.

Apa kata Asia tadi 'kasihan'? Dimana otak cewek itu berada.

Mengapa dia mengasihani orang yang sudah berlaku jahat padanya. Benua sampai tidak habis pikir.

"Ck! jangan kasihan sama dia. Kasihan sama gue aja," kata Benua tak suka.

Bagian mana yang ingin dikasihani. Muka Benua baik-baik saja, sedangkan muka cowok yang di pukul Benua sudah hancur tidak berbentuk.

Asia menggeleng dan mendekati Benua yang masih menjadi tontonan di tengah-tengah gudang tua sekolah mereka.

"Jangan gini, Benua. Nanti Benua masuk ruang BK karena Asia," bujuknya lembut.

Yah! ini yang di takutkan oleh Asia. Jangan sampai Benua bermasalah hanya karena dirinya. Itu saja, tidak lebih.

Lagi-lagi Benua mendengus kesal. Cowok itu meludah samping dimana lawannya masih tergeletak lemah memegangi rahang dan hidungnya.

Cuih!

"Kalaupun bermasalah, gue masih punya alasan bagus. Gue lakuin ini sebagai tanggung jawab gue sama lo! mama dan tante Dara bisa kecewa," ucap Benua mencari alasan.

Benua berjalan santai saat melewati beberapa siswa-siswi yang melihatnya dengan takut-takut.

Benua segera menarik Asia keluar dari ruangan sumpek penuh debu dan sarang laba-laba itu.

"Ayo! jangan sampai gue marah karen lo nggak nurut!"

Benua langsung menarik tangan Asia dengan kasar. Bahkan, menulikan pendengarannya saat cewek itu mengaduh dan meringis kesakitan.

"Benua sakit! tangan Asia, sakit.." ringis Asia pelan.

Alex mengikut di belakang dengan Anne yang mengekor juga. Keduanya hanya menggeleng pasrah melihat pertemanan atau kisah percintaan mereka.

"Lihat, itu yang katanya nggak suka?" tanya Alex pada Anne.

Anne mengangguk setuju. "Iya, Benua posesif sama Asia. Tapi, ngakunya nggak cinta atau suka, cuman sayang katanya."

"Cinta dan sayang beda tipis," gumam Alex menatap serius ke Anne.

Benua bilang posesifnya menunjukkan rasa sayang pada Asia, bukan rasa cinta.

Cowok itu mengaku berlaku demikian karena merasa tidak enak pada mama dan tante Dara- mama Asia. Alasan yang sempurna.

Di tempat lain, Benua dan Asia duduk di sebuah kursi kayu bercat hitam. Mereka berada di pinggir taman kota dekat SMK Bineka, setalah kabur dari sekolah.

"Minum!" Benua menyodorkan air mineral pada Asia.

Dari tadi cewek itu terdiam, menatap lurus, enggan mentap Benua seperti biasa.

"Benua aja yang minum, pasti capek habis berkelahi," tolak Asia.

Benua menghelai napas berat. "Gue lebih capek lihat lo diam."

Kali ini kepala Asia menegok kesamping, di tatap wajah Benua dengan seksama.

Kalimat Benua yang barusan.. tidak salah 'kan?

"Biasanya capek lihat Asia cerewet, sekarang capek lihat Asia diam. Mau Benua, gimana sih?" Asia mulai kesal dengan sikap Benua.

Benua sedikit kaget, melihat ekspresi tidak suka Asia. Jarang-jarang loh.

BENUA ASIA (END)✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat