Ternyata

3.8K 303 9
                                    

Banyak novel romance yang telah Asia baca. Paling sering mengisahkan tentang seorang cowok yang mementingkan sahabatnya daripada pacarnya sendiri.

Sahabatnya di jadikan sebagai pemeran antagonis yang tidak tau diri, menjadi perusak hubungan dan sebagainya. Padahal, tidak ada yang tau bagaimana hubungan persahabatan mereka saat datang orang baru. Mungkin, dulu mereka selalu bersama, bahagia walau tanpa pasangan masing-masing, tetapi setelah orang ketiga itu datang..

Hancur?

Jadi, siapa yang pantas menjadi pemeran antagonis di sini? Sahabat yang dari kecil selalu bersama atau mungkin Sang Pacar yang baru kenal sok tau segalanya.

Perasaan itu sekarang sedang menghantui Asia.

Asia takut di cap menjadi cewek tidak tau diri yang hadir dan merusak hubungan orang-- Benua dan Raya. Maka dari itu, Asia mengikhlaskan semuanya.. termasuk hubungan persahabatan mereka.

"Anne, hubungan kamu sama Alex itu gimana?" tanya Asia.

Asia bertanya dengan suaranya yang sedikit tenggelam akibat suasana kantin yang terlalu padat pengunjung.

Saat di tanyai mengenai hubungan mereka, pipi Anne seketika memerah. Asia tau, Anne dan Alex memiliki hubungan khusus bukan sekedar adik dan kakak angkat.

"B-bagaimana, ya. Kak Alex orangnya dingin tapi, perhatian sama aku. Hubungan kami baik-baik saja sampai sekarang, karena dia bilang.. 'Nggak akan ada yang bisa mengantikan Anne', " jelas Anne dengan wajah memerah karena malu.

Ah! Asia merasa iri.

Dia ingin hubungannya dengan Benua seperti itu. Tapi nyatanya tidak.

Astaga, kenapa juga dia memikirkan cowok yang sudah menjadi pacar orang. Buru-buru Asia menepis pikirannya itu.

"Hm, semoga aku dapat cowok seperti Alex," kata Asia tulus.

Ya, semoga.

Kejadian semalam benar-benar memutuskan hubungan persahabatan mereka, tentunya sepihak. Hanya dari pihak Asia yang ngotot ingin memutus persahabatan mereka berdua.

Sedang asik membahas tentang kisah cinta Alex dan Anne, Asia sampai tidak melihat kehadiran Benua dan Raya di kantin. Namun, Anne lebih dulu menyadarinya.

"Asia, arah jam sembilan," bisik Anne pelan.

Asia kebingungan dulu. Namun, tetap melihat ke arah jam sembilan sesuai instruksi dari Anne. Benua dan Raya, memasuki kantin sambil bergandengan tangan.

"Cih! Gandengan mulu. Kagak bisa jalan? Apa gimana? !" sindir Asia terang-terangan. Walau tidak terlalu keras sebenarnya.

Tanpa rasa malu sedikitpun. Raya menarik Benua mendekat ke tempat mereka. Asia kaget, Raya bisa seberani itu.

"Benua, ayok. Kita bareng Asia," ajak Raya manja. Manja-manja menjijikkan!

Asia memutar bola mata malas. Selesai sudah, mood-nya hancur dan selera makannya hilang.

"Kalian mau duduk. Duduk aja, aku sama Anne udah selesai." Asia berdiri dari tempatnya. Bersiap meninggalkan dua insan yang di mabuk cinta itu.

"Heh! kita baru makan Asia. Ini mie ayamnya masih banyak," sahut Anne linglung menatap makanannya.

"Pulang nanti, kita makan lagi," bujuk Asia menarik lengan Anne.

Melihat Asia buru-buru ingin segera pergi dari sana, terbesit di hati Benua ingin menahan cewek itu. Tapi, egonya lebih tinggi. Rasa tidak enakan pada Raya yang terus merengek ingin segera duduk dan makan di tempat itu.

BENUA ASIA (END)✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن