Benua Belum Paham

2.2K 195 16
                                    

Asia terbangun dengan kepala pening dan perasaan campur aduk. Matanya menatap sekeliling yang nampak kabur, lama-lama kesadaran Asia sedikit pulih.

"Ish, kepala aku sakit.." lirihnya.

Asia belum sadar dengan apa yang terjadi semalam, seingatnya dia mabuk karena meminum banyak minuman keras.

"Tau-tau gini, aku minum jus jeruk aja."

Langkah kaki Asia membawanya ke luar kamar, pertama yang dia dapati adalah mamanya.

"Eh, kamu udah bangun sayang?" tanya Dara basa-basi.

"He'em."

Dara menuntun Asia yang terlihat linglung menuju meja makan, putri kesayangannya pasti sangat sedih semalam sampai berlaku seperti ini sekarang.

"Mau makan? Sarapan roti atau nasi?" tanya Dara lagi mencoba mendengar respon putrinya.

"Roti aja, ma"

Dara dengan sigap menyiapkan roti bakar dan segelas susu hangat untuk Asia. Namun, di saat bersamaan tiba-tiba ingatan Asia kembali.

Prank!

"Rasakan!"

Mulut Asia terkatup rapat, matanya melotot menyadari apa yang semalam dia lakukan di club'. Bukan sekedar mabuk, Asia hampir membunuh anak orang.

"Hueek!!"

Asia yang syok sampai mual dan memuntahkan isi perutnya, bahkan baju yang di gunakan ikut kotor terkena muntah.

"Kamu kenapa sayang?" Dara panik mendapati anaknya muntah-muntah.

Saat mengingat kejadian semalam Asia merasa mual kembali.

"Hueek!!" Lagi-lagi Asia memuntahkan isi perutnya, hingga hanya cairan berwarna kuning yang keluar.

"Kita ke rumah sakit! Kamu sakit, nak!" Dara panik bukan main, terlebih Asia tidak pernah menjawab pertanyaan darinya.

Asia menggeleng lemah sebagai penolakan. Dia tidak mua Dara tau, bahwa dirinya habis melakukan kejahatan. Mabuk dan hampir membunuh.

"Asia!"

Pagi ini, Benua berniat memeriksa keadaan Asia. Namun, yang di lihat benar-benar membuatnya kaget.

"Benua.." lirih Asia takut.

Benua menghampiri Asia, mengangkat tubuh kekasihnya ke atas gendongannya tidak peduli dengan muntah yang mungkin menjijikkan untuk orang lain.

"Kenapa sayang, hm?" tanya Benua panik. Tangannya gemetar mengusap sudut bibir Asia yang basah.

"Asia jahat.." lirih Asia.

Kini Benua paham, Asia mengingat yang terjadi semalam maka dari itu dia merasa bersalah. Ini yang semalam Benua khawatirkan juga.

"Nggak, Asia nggak jahat. Kan semalam Asia nggak sadar," bisik Benua pelan mencoba menenangkan Asia.

Asia merasa sedikit tenang. Apalagi, dengan Benua yang menggendongnya seperti baby koala seolah memberi kehangatan tersendiri.

"Bener? Benua nggak marah sama Asia?" Asia takut, Benua kecewa padanya. Apalagi, Asia melukai seorang yang cukup di pentingkan oleh Benua.

"Siapa yang marah. Aku nggak marah, sayang.." Sebenarnya mau marah dengan tindakan Asia yang keterlaluan, tapi Benua tau Asia tidak sadar saat itu.

"Asia nggak sadar.." lirih Asia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Benua.

"Iya aku tau, kamu jangan gitu lagi, ya? Aku khawatir tadi malam cari kamu," ucap Benua lembut.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now