Cemburu

2.3K 184 25
                                    

Pikiran Asia tentang Riya terus menghantui. Siapa juga yang mau jatuh ke dalam lubang yang sama. Cara main Riya dan Raya sama, tetapi Riya lebih pandai sedikit.

Asia boleh egois?

Boleh, dia cemburu pada orang yang telah tiada dan sekarang muncul lagi di hadapannya?

Selamanya, Asia ingin bahagia bersama Benua tanpa ada gangguan. Baru-baru ini mereka menjalin hubungan yang baik dan tidak ada perempuan lain.

"Kamu anggap Riya saingan baru?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Benua. Mereka berdua berada di halaman bekalang rumah Benua. Halaman yang cukup luas dan sejuk karena terdapat beberapa pohon buah-buah di sana.

Asia menggeser bokongnya menjauh dari Benua, kursi kayu bercat coklat yang mereka duduki ikut berdecit.

"Menjauh ajah terus," sindir Benua. Dia tidak suka Asia malah mengabaikan dirinya.

"Deket-deket ajah terus sama Riya. Benua tuh gimana sih? Nggak yang asli atau kembarannya, pasti Benua baik banget sama mereka!" Asia meluapkan emosinya, menatap menantang ke arah Benua yang melongo tidak paham.

"Apa salahnya berbuat baik?" tanya Benua polos atau bego.

Asia tertawa sinis. Cowok di depannya ini, bertanya di mana salahnya dia berbuat baik? minta di tabok memang. Sudah jelas Benua akan membuka harapan pada Riya, tentu saja.

"Ini 'nih, kalau siluman buaya, tebar pesona kesana sini tanpa tau akibatnya bakal gimana! Benua tau, cewek itu cepat baper, kepalanya yang di tepuk, hatinya yang berantakan." Asia kecewa dengan sikap siluman buaya itu.

Benua menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kamu cemburu?" Kan pertanyaan bodoh macam apa lagi itu.

"Menurut Benua, Asia lagi cosplay jadi topeng moyet, makanya marah-marah terus, gitu?! gitu menurut Benua?!" serang Asia dan menarik kerah Benua hingga cowok itu terkejut bukan main.

Benua meneguk ludah. Asia menakutkan. Mata belo memerah, napas tidak teratur dan gigi ginsul terlihat ingin mengisap darah manusia.

"Sabar, sabar sayang. Kita bisa selesaikan secara baik-baik, oke?" Benua mengusap pipi Asia pelan.

Di panggil sayang, Asia luluh. Dia melepas cengkramannya pada kerah baju Benua. Benua megusap dadanya pelan, dia selamat dari amukan maut.

"Jadi.. mau kamu gimana?" tanya Benu hati-hati.

"Yah, jauhin Riya seperti Asia minta Benua jauhin Raya dulu!" tegas Asia tidak mau di bantah.

"Kalau dia deketin aku duluan, gimana?"

"Jangan di responlah, jadi cowok jangan murahan! mahal dikit napa!"

"Kan aku udah cuek, cuman masalah Raya dan Riya itu sedikit berbeda--"

"Berbeda dari segi apa? karena dia cantik, body aduhai, atau karena Benua pernah jalin hubungan sama Raya?!"

Hoho. Asia tidak suka kalimat Benua yang sangat mengistimewakan Raya dan Riya. Asia hanya ingin dia yang di istimewakan oleh Benua, tidak boleh ada perempuan lain, titik!

Benua terkekeh pelan. Menarik tangan Asia untuk digengam. "Jangan cemburu, entar aku makin cinta." Kemudian Benua mengecup punggung tangan Asia.

Pipi Asia memerah. Benua memang tau pasti kelemahan Asia. Harusnya mental yupinya lebih di latih lagi menjadi mental gummy bear.

"Apaan, sih!" sentak Asia pura-pura tidak suka dan menarik tangannya dari gengaman Benua.

Namun, Benua kembali menarik tangan Asia, di gengamnnya erat, seolah-olah tidak mau lagi melepaskannya.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now