Kehilangan

3.6K 276 12
                                    

Kejadiannya begitu mendadak di depan mata, hingga mereka di buat syok berat. Terasa mimpi, namun terlihat nyata. 

Tidak hentinya Asia dan Anne menangis histeris, dan tentu saja dua cowok itu harus menenangkan mereka.

Beberapa menit sebelum polisi datang ke tempat kejadian, Benua memang tidak meluaskan siapapun melangkah masuk ataupun mendekati Raya.

Bisa saja mereka akan menjadi tersangka, bukan? maka dari itu Benua terlebih dulu menelepon polisi.

"Aku.. merasa bersalah, selama ini tidak pernah berbuat baik pada Raya.." lirih Anne di sela-sela tangisannya.

"Asia juga.. huaa.. Asia selalu berpikir buruk, karena terlalu cemburu sama Raya," sesal Asia.

Penyesalan memang selalu datang di akhir, jika penyesalan datang di awal maka tidak akan ada lagi kata 'aku menyesal'.

Telepas dari semua itu, polisi harus mengintrogasi mereka berempat dan beberapa barang bukti yang akan mereka periksa juga.

Mereka berempat menunggu di ruang introgasi, perintrogasian akan dilakukan secara tertutup dan pribadi.

"Benua.. aku takut salah bicara di dalam sana," ucap Asia gemetaran.

Asia takut dia di salahkan atas kejadian ini, sebab dia juga pernah membully Raya.

"Jangan takut. Selama ada gue, semua akan baik-baik saja." Sebenarnya, Benua juga takut. Dia orang terdekat Raya di antara semua.

Salah satu polisi masuk ke dalam ruangan, membawa beberapa barang yang di ketahui adalah barang bukti. Polisi itu menatap tajam penuh intimidasi dan duduk di depan mereka berempat.

"Jadi.. kalian teman korban?" tanya polisi tersebut.

Mereka mengangguk tanpa menjawab.

"Bisa kalian jelaskan, kenapa kalian bisa ada di sana dan menemukan korban tidak bernyawa lagi?" tanyanya lagi.

Tidak ada yang berani angkat bicara kecuali Alex, awalnya Benua ingin berbicara, tetapi terlebih dulu di potong oleh cowok blasteran Jerman itu.

"Kami teman sekolah korban. Beberapa waktu dia memang memiliki problem dan hari ini dia tidak datang ke sekolah.. Padahal, korban tidak pernah absen kecuali dia benar-benar sakit. Kami merasa khawatir dan memutuskan untuk mendatangi rumah korban. Sesampai di sana ternyata rumahnya terkunci dari dalam.." Alex terus menjelaskan dengan tenang dan santai, tidak ada suara gemetar sesikitpun. Maklum, calon CEO memang sedikit berbeda.

Beberapa menit mendengar penjelasan Alex dan polisi itu terus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengecoh, akhirnya mereka lolos juga.

"Ini ada surat yang di tulis korban sebelum melakukan aksi bunuh dirinya." Polisi itu memberikan kertas berwarna putih pada Benua.

Secara perlahan Benua membuka surat itu dan membacanya seksama.

Dear, my hero.

Aku-- Raya Smith.

Keyakinan dalam diriku mengatakan bahwa orang yang menemukanku adalah my hero-- Benua.

Apa aku benar? Kalau itu benar, aku ingin mengatakan sesuatu melalui surat ini.

Benua, terima kasih telah menemani aku di kala semua orang membenci dan memusuhiku. Mungkin, terima kasih saja tidak cukup. Benua jangan kecewa dan bersusah payah membantu diriku, tugasmu sudah selesai my hero.. Jangan buat dirimu buruk hanya karena diriku, semua orang mengataimu gila berdekatan dengan jalang.

Oh iya! aku memutuskan memilih jalan ini karena tidak tahan dengan keadaanku yang sekarang. Aku bisa menahan saat di bully, tetapi tidak untuk menjadi jalang.. mereka mengatakan tidak akan melepasku walau kontraknya sudah habis dan jika aku mencoba kabur maka mereka akan menjualku ke luar negeri. Lebih mengerikan dari yang ku bayangkan.

BENUA ASIA (END)✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt