Posesif Benua

3K 243 18
                                    

Baru kali ini Asia merasa bahwa Benua sangat posesif padanya, tidak boleh pakai ini, tidak boleh melakukan itu, bahkan tidak boleh berbicara pada anak tetangga.

"Gue udah peringatin, jangan dekat sama mereka!" tegas Benua.

Asia memenye-menye, malas mendengarkan teguran Benua yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Asia cuman bahas masalah sekolah," elak Asia membela dirinya sendiri.

Tetangga mereka bernama Rion. Rion seumur dengan mereka, maka dari itu Benua tidak suka jika Asia dan Rion saling bertegur sapa, kalau saja tentangga mereka masih bocah, boleh-boleh saja.

"Terus kalau dia bahas pernikahan, lo juga tanggapin, gitu?" tanya Benua dan entah kenapa dia begitu panas sekarang.

"Astaga Benua, Benua lagi cemburu?" Asia memekik senang, ternyata Benua cemburu karena dirinya berbicara dengan Rion. Oh, sweet.

"Nggak." Gengsi Benua terlalu tinggi.

"Ah, masa?" Asia malah terus menggoda dengan mencolek-colek pipi Benua.

"Nggak, ngapain gue cemburu.. gue-- gue nggak suka ajah!" Benua jadi kesulitan menyusun kalimat.

"Ih, Benua tambah manis kalau cemburu."

Benua memutar bola mata malas. "Gue nggak cemburu. Cemburu itu hanya untuk orang-orang bodoh karena cinta!"

Baiklah, Benua belum mau mengaku kalau dia cemburu dan malah mengatakan satu kalimat yang membuat Asia tertantang.

"Oke." Singkat padat dan jelas, Asia meninggalkan Benua sendiri dan pergi menghampiri Rion di ruang tamu.

Asia terlihat tenang duduk di sofa tepat di samping Rion dan mengajaknya mengobrol.

"Asia, lo nggak sama Benua?" tanya Rion. Rion tau kalau Asia hanya mengejar Benua.

"Nggak, lagi mau ngobrol sama Rion," jawab Asia dengan senyum manisnya.

"Sama gue." Rion menunjuk dirinya sendiri dan diangguki oleh Asia.

Rion terkekeh. "Tumben-tumben. Benua kenapa? lo ada masalah sama dia?" Cowok yang satu ini memang paling peka.

Hanya Asia yang tau kalau Rion memiliki kekasih, jadi santai-santai saja dia berdekatan dengan cowok ini. Rion, termasuk dekat dengan Asia saat Benua mulai cuek padanya lagi dan dari situ mereka menjadi akrab.

"Rion 'kan tau kalau Benua cuek plus gengsinya ketinggian.. masa dia nggak mau ngaku kalau lagi cemburu," jelas Asia kesal.

"Lah, kalau memang Benua nggak cemburu, masa lo mau paksa." Ada-ada saja Asia ini, pikir Rion.

"Benua cemburu! coba Rion, pegang pipi Asia," pinta Asia memasang puppy eyes-nya.

Dengan senang hati Rion melakukannya, kapan lagi dia bisa pegang pipi lembut Asia, hitung-hitung sebagai hiburan karena pacaranya terlalu lama di luar negeri.

"Sini." Rion maju mendekat ke Asia dan mulai mengusap pipi lembut itu.

Jangan di tanya, dari tadi Benua memperhatikan keduanya dari jauh. Karena keadaan cukup ramai, Benua memilih menahan diri, tetapi kali ini sudah tidak bisa di biarkan lagi. Awas saja, Rion berani menyentuh miliknya.

Benua menghampiri keduanya yang tengah tertawa bahagia.

"Asia," panggil Benua dingin.

Asia berbalik saat namanya di panggil.

"Iya, kenapa Benua?" tanya Asia pura-pura tidak tau.

"Ikut gue." Benua berbicara pada Asia, tetapi matanya menatap tajam ke arah Rion.

BENUA ASIA (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang