Berkencan

2.1K 182 12
                                    

Hari ini Benua dan Asia sudah membuat janji agar mereka berkencan di luar. Romantis menurut Asia, beda lagi menurut Benua yang biasa saja.

"Jadi kita bakal kemana?" tanya Asia penuh semangat.

Benua yang sibuk fokus pada jalan, memilih tidak menjawab pertanyaan Asia.

"Asia nggak mau ke Mall atau Restoran malah," kata Asia walau tetap di acuhkan.

"Asia maunya ke pantai atau hutan-hutan, gitu. Tempat yang menyatu dengan alam," lanjutnya.

Tempat yang di minta Asia telah di siapkan oleh Benua, cowok itu tau betul kalau Asia menyukai tempat-tempat seperti itu.

"Benua kenapa diam?"

"Nggak."

Asia mengerucutkan bibirnya, malas sekali saat Benua mengabaikan dirinya. Asia mau Benua yang perhatian dan posesif atau-- manja, pasti manis sekali.

Selama perjalanan menujuh tempat yang di maksud, Asia malah tertidur di dalam mobil. Sampai akhirnya Benua harus menggendong cewek itu keluar dari mobil saat mereka telah tiba.

Rasa nyaman dan sejuk menerpa Asia, rasanya seperti berada di dalam selimut tebal dan di pinggir pantai menikmati pemandangan yang indah malam hari.

Sebentar, Asia mendengar suara ombak.

Mata Asia terbuka selebar-lebarnya, menyaksikan tepat di depan mata bahwa dia ada di pinggir pantai dengan selimut tebal membungkus tubuhnya.

"Kyaa!" Asia memekik kegirangan.

Menghempas selimut lalu berlari ke arah Benua yang sedang menyiapkan api unggun.

"Jangan berisik," tegur Benua.

Asia tidak peduli, dia berlari kesana-sini seperti anak kecil. "Ini beneran? Asia nggak mimpikan?" tanyanya.

Benua menggeleng. "Ini cuman mimpi, mana mau gue ajak anak kecil main ke pantai," katanya mengejek.

Asia menghentak-hentakkan kakinya dan berjalan mendekati Benua. Asia memeluk punggung Benua, rasanya nyaman di sekali.

"Makasih Benua, sayangnya Asia.." bisik Asia tepat di telinga Benua.

"Sama-sama." Masih saja Benua mempertahankan sikap cueknya.

"Jangan cuek-cuek! kita 'kan udah jadi sepasang kekasih. Seharusnya Benua baik-baik sama Asia," protes Asia tidak terima.

Benua bingung, kurang baik darimana dia. Mau memacari cewek bertingkah seperti anak kecil dan mau menuruti semua kemauan anehnya.

"Sini." Benua menarik pergelangan tangan Asia, menuntun agar Asia duduk di sampingnya, tepat di dekat api unggun yang mulai menyala.

Asia menurut, menunggu Benua melanjutkan perkataannya.

Beberapa menit, Benua tidak kunjung berbicara.

"Benua mau ngomong apa?" tanya Asia penasaran.

"Hah? gue nggak mau ngomong apa-apa," jawab Benua.

"Lah tadikan suruh Asia ke samping Benua, karena Benua mau ngomong sesuatu 'kan?"

Yah, mungkin Asia terlalu percaya diri.

"Gue cuman suruh lo duduk di samping dan jangan meluk, soalnya gue pengap," jujur Benua tidak sadar telah melukai Asia.

Pengap katanya? Secara tidak langsung, Benua mengatakan kalau keberadaan Asia menggangunya.

Asia tidak protes, hanya menatap api unggun yang membakar kayu kering di depannya. Diam lebih baik!

BENUA ASIA (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang