03

2.8K 367 57
                                    

Setelah beberapa kali pulang-pergi nebeng Daniel, Zidan jadi agak menjaga jarak dengan Bayu membuatnya sedikit lega. Meski bukan berarti orang itu berhenti mengirimi chat, malah semakin banyak.

Bayu bisa stress lama-lama.

"Lo ganti nomor aja dah." saran Daniel.

"Dan, lo pikir gue gak pernah coba gitu? Ini nomor ketiga gue!"

"Oh ya?"

"Iya, bego!"

"Gosah ngatain juga, pekok!"

Cemberut Bayu sehabis ditoyor Daniel. "Lagian lo gak peka."

"Ya maap, nomor Ketang (ketua angkatan) aja kaga gua simpen. Lagian udah ada LINE."

Bayu gak menyahut, dia pilih membereskan barang-barangnya ke dalam tas dan beranjak.

"Kemana lo?"

"Sekre unit (UKM/Unit Kegiatan Mahasiswa)."

Bayu menyempatkan diri membeli rice box dahulu sebelum pergi ke ruang sekretariat unit. Setelahnya, karena dia bermaksud menghindari kerumunan banyak orang, Bayu sengaja melalui jalan pinggir melewati bagian gedung belakang. Melewati gedung fakultasnya termasuk gedung arsitektur dan planologi.

Gedung departemennya si Sandi sama Tera... batin Bayu sekelebat lewat. Tiba-tiba terpikir begitu saja begitu melihat beberapa mahasiswa dengan jaket himpunan memasuki ruangan sekre. Bayu lanjut berjalan setelahnya sambil memainkan ponselnya, mengecek broadcast di grup atau membalas chat.

Bayu terlalu fokus pada ponselnya, selain karena jalan yang relatif lurus dan sepi membuatnya agak abai, dia gak menyangka kalau lengannya bakal ditarik dari belakang. Nyaris membuatnya menjatuhkan ponsel dalam genggamannya.

"Sendiri aja? Daniel mana?" itu Zidan tersenyum dengan matanya dibalik kacamatanya.

Bayu berjengit dan menarik tangannya. "Ngapain lo nyariin Daniel? Lagian bukan urusan lo."

"Iya sih, dia bukan urusan gue dan gue gak sepeduli itu sama dia." Zidan tersenyum semakin lebar membuat Bayu mundur menjauh. "Gue cuman punya waktu mempedulikan elo."

Bayu bergidik. "Gue gak ada urusan sama lo." tukasnya dan cepat berbalik mengambil langkah panjang dan cepat.

Zidan dengan cepat menyusul bahkan mendahului Bayu dan menghadangnya.

Bayu berdecak dan terus berjalan melewati Zidan, tapi cowok itu berulangkali melakukan hal yang sama membuat Bayu sadar kalau perbuatannya sia-sia.

"Mau lo apa sih, bangsat?!"

"I know you know what I want."

Kali ini Bayu berbalik ke arah kedatangannya dan segera berlari.

"Bayu!" Zidan tentu segera mengejarnya.

Bayu berlari secepat yang dia bisa. Teriakkan panggilan Zidan yang kian kencang membuatnya dirundung ngeri. Bayu berbelok mengambil arah menuju jalan utama yang lantas mengundang tatap heran melihatnya berlari seperti sehabis bertemu hantu.

Bayu hanya berharap, semoga dia bertemu seseorang yang dikenalnya. Siapa pun itu, Hilal, Daniel, Azka—siapa pun itu gak perlu teman-teman sedepartemennya. Hanya seseorang—

Bruk

"Ah! Anj—Bayu?!"

Bayu gak sempat merasakan sakitnya akibat jatuh mencium tanah—akibat terantuk tanah yang jeblos—ketika terdengar seruan Sandi gak jauh dari posisinya. Dia menoleh dan menemukan Sandi melongo kaget melihatnya.

Undercover ╏ SooGyu ✓Where stories live. Discover now