55

1.3K 169 65
                                    

Pukul 4 sore tepat, sang dosen mengakhiri perkuliahan hari itu dan gak lama setelahnya langsung melenggang meninggalkan kelas terakhirnya.

Sandi tanpa sadar refleks bersorak dalam hati: akhirnya!

Semenjak siang tadi, pikiran Sandi gak terfokus sama sekali dengan sisa perkuliahan hari itu—tepatnya setelah bertemu dengan Bayu. Di otaknya cuman: pulang bareng sama Bayu, pokoknya pulang bareng sama Bayu. Pulang bareng sama Bayu!

Bersamaan dengan itu, Kai baru beranjak bangun dan menghampiri teman sekosannya ketika Sandi juga berdiri dari tempatnya.

"San, lo—anjir, woi San!"

Yang dipanggil gak mengindahkan teriakan kepadanya. Bablas saja ngacir pergi setelah menabrak Kai sampai nyaris jatuh. Benar-benar yang ada di pikiran Sandi hanya satu: Bayu.

Bayu bilang hari ini kelasnya cuman sampai jam tiga. Dia juga bilang kalau kelas Sandi sudah selesai, langsung kabari saja supaya Bayu bisa langsung bersiap-siap dari studio, jadi Sandi gak perlu terlalu lama menunggu.

Tapi, gimana ya, untuk saat ini, kayaknya jatah ingatan Sandi sedang di-booking oleh satu nama dan satu rupa 'Bayu Crissana' seorang, sisanya samar-samar—eh, enggak deh, sisanya gak ada ingatan sama sekali.

Bahkan yang dipikirkan Sandi begitu melihat pintu lift terbuka di depan matanya, tanpa sadar saja Sandi hendak merangsek masuk menyelip di antara orang-orang dengan pikiran menaiki lift bakal lebih cepat turun ke lantai satu dari ruang kelasnya sekarang, kemudian berlari meningalkan gedung departemennya buat menghampiri Sandi sebelum 'serangan' datang bersama seruan sekuat tenaga dalam.

"SANDI BINTARA, LO MAU KE MANA, HEHH???!!!"

Orang-orang di dalam lift—dan di sekitar—tersentak kaget melihat cowok jangkung itu mendadak merosot jatuh sehabis ditarik oleh seseorang dengan muka murka.

Sandi terhenyak antara kaget dan sakit di pantat, tapi dia keburu disemprot lagi.

"BISA-BISANYA LO MAU LANGSUNG BALIK, KAN KITA MAU KUMPUL DULU BAHAS LOG BOOK!! LO MAU LOG BOOK LO KOSONG KAGAK DIISI APA-APA, HEH?!! YA GUE SIH GAK PA-PA!"

Sandi tadinya mau balik sewot, apalagi ketika pintu lift depan matanya akhirnya tertutup seolah meninggalkannya tergeletak dan malah dibentak-bentak.

"Al, udah ih, jangan marah-marah ke Sandi, kasihan." suara Felix terdengar ketika Sandi akhirnya beranjak berdiri. "Mungkin Sandi kebelet makanya buru-buru pergi sehabis kelas, iya gak?"

Sandi menatap datar, sedangkan Felix menatap polos, dan cewek satunya malah menatap skeptis.

Mau Sandi sanggah, tapi kayaknya ada kemungkinan muka Sandi bakal dicakar, mau diiyain kalau Sandi kebelet... ADUH, GAK ELIT BANGET LARI-LARI KELUAR KELAS SAMPAI NABRAK KAI GARA-GARA KEBELET, TAPI GIMANA YA.

Akhirnya Sandi mengangguk, pasrah. "Sorry, gue ke toilet bentar ya? Habis itu gue nyusul kumpul." pamitnya lantas segera pergi mengarah ke toilet, tentunya dengan perasaan dongkol.

KERKOM BANGSAT.


ღ。◦◝。


Sandi
Gue ada kerkom
gak tahu baliknya
jam berapa.
Maaf

Bayu
Read | iya gak pa-pa
Read | semangat kerkomnya
sayangggg ❤️❤️❤️


Undercover ╏ SooGyu ✓Where stories live. Discover now