15

2.1K 263 76
                                    

Ni warning atau bukan ya? Wkwkwk: ngombe sama cipokan 👁️👄👁️









ღ。◦◝。







Habis wisnigt, kemudian wisuda beneran untuk para kakak-kakak sarjana, habis itu ujian akhir semester untuk para budak akademik.

Jujur, Bayu gak merasa kalau dirinya ambis, tapi tapi teman-temannya pada menganggap dia ambis padahal teman-temannya juga gak kalah ambis daripada dia.

"Lo belajar gak sih?"

"Kagak, ngapain? Gue nanti bersyair aja."

Bilangnya sih begitu.

Pas kelar pada bandingin hasil jawaban. Mentang-mentang soalnya cuman lima—tapi beranak—pada inget jawabannya di dalam kepala.

"Anjriittt, gue lupa ada Italia! Gue kepikiran Spanyol mulu gara-gara, Spain but 's' is silent!"

"Makanya jangan nge-Tiktok mulu!"

"Gue budak Twitter yah!"

"Pantes hidup lo struggle mulu."

"Kampret!"

Yah, begitulah tipu daya manusia. Bukan berarti ucapan manusia tidak dapat dipercaya, balik lagi ke kita apakah bakal mengikuti ucapan mereka atau yakin dengan usaha diri kita sendiri karena—YA MANUSIA MEMANG TIDAK BISA DIPERCAYA. TITIK.

Maaf, paragraf yang di atas sedikit curhat.

Pastinya karena mata kuliah departemen Bayu gak begitu banyak, ujian tulisannya cepat berakhir. Meski bukan berarti mereka gak punya beban akademik lagi, karena di akhir masih ada pameran dari hasil-hasil karya yang selama ini dibuat.

Tapi gak pa-pa dong, party sedikit mah.

"Jadi gimana?" Hilal dan Azka noleh ke Daniel.

"Gimana?" Daniel noleh ke Bayu.

"Gimana cuy?" Bayu nyenggol Giselle.

"Gimana, buk?" Giselle nanya ke Karina yang langsung.

"Lah, kontrakannya kan punya elo, gimana sih?" Karina menatap sebal Giselle yang cuman nyengir.

"Hehe ya maap. Oke, Jumat ya berarti? Kalian kalau mau ngajak temen lainnya gak pa-pa, tapi yang bisa dipercaya ya. Okesip? Okesip."

"Sip!"

Mereka pada mau ngapain sih? Kok percakapannya sedikit ambigu?

Mari kita tengok saja langsung ke hari Jumat, yang mana tepatnya dimulai sejak pukul enaman sekalian makan malam bareng-bareng.

Karina mengajak temannya, namanya Windi. Anaknya cantik banget dengan mata bulat mirip barbie dan rambut panjang ombre. Kesan pertama yang dikasih seperti cewek pemalu, tapi begitu pegang gelas berisi anggur merah semuanya lenyap.

"Dikasih es batu enak, gak terlalu kental terus jadi lebih seger." kata Windi.

"Kasih intis juga dahal kane." celetuk Hilal.

"Najis, gue gebuk terus gue usir lo dari sini kalau sampai diem-diem lo campurin itu!" Karina mengancam dengan serius sampai Hilal ngicep, padahal yang punya kontrakannya alias Giselle anteng saja.

"Bay," panggil Daniel.

"Apa?"

"Ini lo gak pa-pa gini?"

"Ya gak pa-pa, kan sebelumnya juga pernah, gimana sih?" Bayu gak paham.

"Enggak, maksud dia, ini pacar lo tahu gak kelakuan lo begini?" Azka memperjelas.

Undercover ╏ SooGyu ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora