66

1.2K 169 45
                                    

Hampir lupa. Haaampiiiiiirrrrr banget lupa.

Sandi hampir langsung teleport ke kamarnya supaya bisa langsung mengabari rencana pergi liburan dengan Bayu, tapi Papah yang kebetulan melihat langkah lebar si anak sulung keluar dari dapur hendak ke kamarnya, berceletuk dengan santai.

"Oh, jadi to mau main sama Bayu? Jangan lupa minta izin bapak e yo, Bang." kata Papah sambil berjalan ke arah sebaliknya dengan Sandi. Ucapannya bikin anaknya berhenti seketika, tapi Papah tetap melenggang pergi sambil bergumam.

HAMPIR LUPA MINTA IZIN AYAHNYA BAYU. KALAU BAYU SIH PASTI IYA-IYA SAJA MAU DIAJAK KE UJUNG DUNIA ATAU MERANTAU KE ISEKAI JUGA ASAL SAMA SANDI PASTI OKE, GAS.

Sandi jadi terpikirkan seketika, bagaimana cara untuk meminta izin pada orangtuanya Bayu—terutama Ayahnya?

Sebetulnya, selama ini seperti kata Bayu, Ayahnya selalu baik-baik saja dalam bersikap kepada orang lain. Sandi juga selalu disapa ramah entah oleh Ayah atau Ibunya, tapi itu konteksnya sebelum tahu keduanya punya 'apa-apa'. Dan meski sudah tahu juga kalau mereka serius punya 'apa-apa', tiap Sandi mengantar Bayu ke rumah juga dan disambut Ibunya masih biasa saja. Bayu juga gak ada bilang kalau Ayahnya berkomentar apa-apa soal dirinya, kan kemarin juga ketemu di gereja malah disapa terus disuruh sering main ke rumah, tapi tapi tapi—

Sandi tidak bisa untuk tidak overthinking.

"Abang, gabut gak? Kalau gabut mending bantuin aku bikin PR." pinta Sona melihat kakaknya bengong di pinggir jalan. Dibanding otaknya gak dipakai mikir, lebih baik ilmunya di-hibahkan supaya lebih bermanfaat.


ღ。◦◝


Gelisah, Sandi berdiri menatap kediaman keluarga Crissana dari luar pagar setinggi dua meter. Rumah keluarga Bayu lebih kecil dari miliknya, namun bangunannya berlantai dua dan halamannya lebih luas terutama di bagian belakang rumah—dari yang pernah Sandi intip. Tipikal rumah minimalis di pusat kota, lagipula mereka juga bukan keluarga dengan banyak anggota keluar, tapi—oke, sekarang bagaimana Sandi akan masuk?

Biasanya sih, Sandi akan memencet bel di atas nomor blok rumah di pagar atau menghubungi Bayu dan pacarnya itu akan menjemputnya atau sebelum-sebelumnya memang sudah mengabari jadi pintu pagar sengaja tidak dikunci supaya Sandi bisa langsung masuk, atau kadang berseru dari luar.

Sebetulnya sih, Sandi juga sudah menghubungi Bayu sih, tapi...


Sandi
Read | ayah lo pulang
cepet hari ini?

Bayu
Iya, kayak biasanya.
Kenapa? Lo mau
ngelamar gue?
Nanti San, gue belum
lulus dan punya duit
sendiri buat biayain
hidup sendiri kita berdua.
Ya udah ada sih,
tapi freelance duitnya
sebanyak apa?

Sandi
Read | sebanyak kehaluan elo

Bayu
HIDOI >:(
(jahat)


Itu chat sudah dua jam yang lalu. Sekarang sudah pukul 7 lewat 12 menit. Semoga gak terlalu malam kalau hendak bertamu, tapi ya kapan lagi?

Undercover ╏ SooGyu ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن