34

1.9K 239 140
                                    

ada yg terciduk xixixi




ღ。◦◝。



Orangtua Sandi kerja semua. Adiknya—Sona—juga masih sekolah dan pulangnya biasanya langsung pergi les. Malam jam 7 biasanya baru pulang. Rumahnya memang sering kosong, makanya di hari tertentu suka ada bibi ART yang beres-beres rumah termasuk sekarang.

"Mas Sandi," panggil si bibi melongok ke kamar Sandi yang si empunya lagi santuy rebahan sambil gaming.

"Kenapa, bi?"

"Ada temen nyariin Mas."

Dahi Sandi langsung berkerut. "Siapa?"

"Mas Bayu."

Sandi langsung beranjak bangun. "DI MANA?!"

"Di luar Mas, disuruh nunggu di dalem gak—"

Gak nungu omongannya selesai, Sandi sudah pergi ke teras. Panggilannya langsung tertuju pada Bayu yang jongkok di pinggir kolam ikan, noleh pas Sandi datang.

"Ngapain lo ke sini?!"

"Ngapel."

Langsung ditarik kerah belakang kausnya Bayu. "Masuk."

"Ih, biasa aja dong nariknya! Emangnya gue kucing?! Akh!"

Gak digubris. Sandi tetap menyeret Bayu.

"Mau minum apa, Mas?"

"Gak usah repot-repot, bi." ini Sandi yang jawab. "Kasih air keran aja."

Bayu memutar badannya ke hadapan Sandi dan langsung menyundul dagu yang lebih jangkung sampai kejengkang membuatnya melepas pegangannya seketika dari kerah baju Bayu yang lantas beralih ke sang bibi ART.

"Gak usah repot-repot bi, air putih juga gak pa-pa."

Terus keduanya pindah ke kamar Sandi. Air putih sudah disuguhkan bareng makanan ringan lainnya.

"Resek lu!" semprot Bayu ke hadapan muka Sandi.

"Lo yang resek, ngapain dateng ke rumah orang? Ganggu aja!"

Bayu mencebikkan bibirnya terus duduk di lantai.

"Ngapain lo duduk di lantai?"

"Emang harusnya di mana?"

"Di luar."

"Gitu ya lo!?"

"Iyalah, lo kan tamu gak diundang. Gak diharapkan malahan."

Bayu mendengus keras dan cemberut. Tapi Sandi tiba-tiba narik tangannya buat berdiri bikin Bayu kejer.

"GUE MAU DIUSIR BENERAN?!"

"Berisik ah, toa." Sandi duduk duluan di kursi belajarnya terus narik Bayu mendekat—literally ngebetot sih sebenarnya—dan mendudukkannya di pangkuan Sandi sebelum kemudian bergeser mendekati arah meja dan menyalakan laptop.

"Heh, anjing, ini kita di rumah lo—"

"Siapa bilang di rumah kakek lo." tukas Sandi gak acuh—padahal Bayu lagi misuh-misuh dalam hati—terus menyahut lagi, "Papah lagi di Semarang, Mamah katanya rapat di kota sebelah, Sona juga paling baru balik entar malem."

Undercover ╏ SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang