43

2K 216 68
                                    

a slight ninu-ninu 🔞 (dikit doang sih tapi, seucrit 🤏)

di up sekarang sekalian soalnya hari ini terakhir masa aktif paketan ._.





ღ。◦◝。




Untung kakaknya cuman minta dianter, gak sampai harus ditungguin sampai check-in. Lagian Sherly ngerti, kalau disuruh nunggu meskipun cuman 5 menit aja, adiknya pasti bakal ngomel. Kasihan nanti calon penumpang lain kalau degar omelan Sandi, takut pada kena mental.

"Sebelum pergi, kakak mau kasih dulu hadiah yang sengaja dibeli pas kamu bilang—secara gak langsung sih—udah punya pacar."

Perasaan Sandi gak enak. Makin gak enak pas lihat 'hadiah' yang dibungkus paper bag.

"Aku mau nethink boleh gak sih?"

"Hah? Ngapain nethink, lebay dih. Ini enak kok, entar dibagi dua sama Bayu."

Dengar kata 'enak' dan 'dibagi dua', keparnoan Sandi agak turun: oh, berarti cuman makanan. Tapi gak serta merta dengan rasa skeptisnya, takutnya makanan gak layak konsumsi atau bentuknya tidak aesthetic sama sekali.

"Wah, aku juga boleh makan?" tapi Bayu sudah excited sendiri.

Sherly tersenyum lebar. "Iyaaa, Bayu juga boleh coba. Pokoknya ini buat kalian."

Bayu bersorak riang, sementara Sandi masih tetap natap kakaknya horor.

"Udah, sana gih pergi, entar kemaleman pulangnya. Sapa tahu kalian mau main dulu. Hati-hati tapi ya?"

"Oke, kak! Makasih banyak!" cuman Bayu yang nyahut karena Sandi masih natap curiga.

"Udah sana kamu pergi, kakak mau telepon si Andre juga habis ini."

"Ya udah. Pamit dulu, aib keluarga."

Sherly nyaris nyusulin cuman buat getokin kepala adiknya pakai high heels, tapi akhirnya dia milih menarik kopernya dan berjalan masuk sambil bergumam.

"Tapi emang adek gue berani ya? Ya udah lah, ilmu sekarang mah darimana aja. Udah gede ini juga lagian."


ღ。◦◝。


"Ini apa ya? Kayaknya bentuknya kotak gitu. Cokelat kali ya atau kue?" Bayu remas-remas paper bag yang dipita rapat, merasakan teksturnya.

Tingkah Bayu dilihat lewat rear view mirror. "Buka aja sekarang."

"Boleh?"

"Kalau gak boleh gak akan bilang gitu."

Bayu berdecak, "Tinggal jawab 'iya' atau 'enggak', ribet amat lo jadi orang."

Sandi gak menyahut.

Dengan harap-harap senang, Bayu membuka paper bag tersebut dengan menarik simpul pitanya. Di dalamnya ada kotak hitam yang juga diikat pita tapi gak sekencang bungkusnya. Mudah saja dibuka dan dilihat isinya yang seketika malah bikin Bayu termenung lama dengan mata mengerjap.

Undercover ╏ SooGyu ✓Where stories live. Discover now