XIV. Wyoming

18.8K 1.1K 7
                                    

"Selamat datang Tuan dan Nyonya Williams."

Suara itu terdengar begitu renyah, di barengi riuh tepuk tangan yang bergaung dari belakangnya. Para pegawai telah berbaris rapi di belakang Mr. Jackson, dengan senyuman ramah, mereka melakukan sedikit seremoni kecil dengan mengalungkan bunga pada tamu agung pagi itu. Alexa kini menaikkan dua sisi bibirnya ringan. Ia pun turut menanggapi ramah sambutan hangat yang telah dipersiapkan itu.

Ia dan Sean telah sampai di wilayah Jackson Hole, Wyoming pukul sembilan pagi. Setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan private jet milik Sean, mereka pun mendarat dengan selamat sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

"Terima kasih Tuan Jackson," balas Sean dengan nada profesional, ia pun menjabat tangan Mr. Jackson mantab.

Jika saja sedang tidak berada di depan kolega, mungkin Alexa sudah memutar bola matanya. Namun ia patut menjaga sikap di sini. Karena mereka datang kemari bukan untuk sekadar berlibur, melainkan untuk urusan bisnis.

Alexa membuang pikiran sinis itu. Dia pun menghela napas dalam-dalam. Paru-parunya mengembang, ia merasakan begitu lega setelah paru-parunya terisi udara segar dengan kualitas lebih baik dibanding udara kota penuh polusi, yang dia hirup sehari-hari.

"Udara di sini benar-benar nyaman, aku tidak sabar untuk berkeliling," ucap wanita itu penuh antusias.

Perkataan Alexa sontak membuat senyuman hangat Mr.Jackson makin mengembang. Lelaki tua itu agaknya juga menyetujui ucapannya barusan.

"Sungguh sebuah kehormatan jika anda menikmati tempat ini Nyonya. Kami akan mengajak anda berkeliling setelah ini, namun sebelumnya kami akan mengantar kalian ke kamar."

Mereka mulai berjalan melewati lorong dengan pernak-pernik kayu di sisi kanan dan kiri. Ada banyak tumbuhan hijau hingga pahatan kayu khas di sana. Langkah mereka kini berhenti di depan sebuah bangunan penginapan privat yang tampak terawat itu. Mr.Jackson pun memasang kartu dan langsung membuka pintu ruang depan tanpa basa-basi.

"Ini adalah presidential suite room. Kamar ini kerap disewa oleh beberapa artis papan atas hollywood."

Alexa cukup tercengang dengan tampilan penginapan itu. Hampir lima puluh persen interior bangunan terbuat dari kayu, hingga menambah kesan alami dan arstistik tanpa menghilangkan sentuhan modern di sana.

"Penginapan kami juga mengusung konsep kembali ke alam. Dimana furnitur di sini dibuat oleh para pengrajin kayu lokal terbaik."

Mr. Jackson membuka gorden yang semula menyembunyikan keindahan di belakangnya. Dari balik kaca hamparan savana luas dengan bentangan rumput hijau bak permadani tampak indah memanjakan mata. Ada beberapa rusa liar yang sedang mondar mandir untuk mencari makan di rerumputan. Jauh di belakang, Gunung Grand Teton pun berdiri kokoh, seakan siap berjuang untuk menjadi tembok yang melindungi kecantikan itu. Mata Alexa semakin takjub karenanya. Bola mata bulat itu kian berbinar.

"Kamar ini menyediakan pemandangan langsung menuju salah satu sisi lembah Jackson Hole." Mr. Jackson tersenyum, netranya ikut memandangi keindahan ciptaan Tuhan itu.

"Kru kami akan membawa kalian berkeliling sekitar jam dua siang. Kalian akan diajak menuju ke tempat pembangunan dengan menggunakan kuda melewati lembah itu."

Kini bukan hanya matanya saja yang berbinar, mimik wajah wanita itu pun menjadi cerah setelah mendengar penjelasan Mr.Jackson. Alexa makin tak sabar, ia telah membayangkan rasanya menunggangi kuda melewati savana di antara para rusa. Wow, begitu indah dan mungkin akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan untuknya. Ia merasa mimpinya untuk menjadi koboi semasa kecil benar-benar akan terwujud tak lama lagi.

Unsweetened Marriage ✔Where stories live. Discover now