XXVI. Luau

17K 1K 9
                                    

"Come on Sean!" ucap Alexa penuh semangat.

Sean yang berjalan dengan langkah lebar di belakang hanya membalas dengan tatapan bosan. Lelaki itu sama sekali tampak tak tertarik untuk ikut. Tapi entah untuk alasan apa, pria itu memaksa untuk tetap menimbrung saat Mrs. Louanne menjemput.

Pagi itu, Mrs. Louanne memang datang pagi-pagi sekali menjemputnya di villa. Wanita itu datang dengan senyuman lebar secerah sorot mentari pagi itu.

Ia dan Sean telah berjanji untuk membantu Mrs. Louanne dalam persiapan acara sore itu. Dan sebagaimana Mrs. Louanne datang setiap harinya, pagi itu dia pun turut datang dengan berjalan kaki.

Mrs. Louanne memang terbiasa datang dengan cara itu, ia menyebutkan bahwa jarak rumahnya dengan Vila tidak sampai lima menit perjalanan dengan jalan kaki. Karena itu, Alexadan Sean memilih untuk ikut alternatif itu. Hitung-hitung pengganti joging yang harus mereka lewatkan pagi itu.

Dan benar saja, perjalanan mereka tidak sampai menempuh waktu lima menit. Jarak rumah Mrs. Louanne yang Alexa perkirakan tidak sampai setengah kilometer dari bibir pantai memang cukup mampu dijangkau dengan berjalan kaki. Jalan kaki pagi itu berakhir saat mereka mencapai pelataran rumah semi tradisional dengan berbagai ornamen kayu khas setempat.

"Selamat datang di hunian sederhana kami, Tuan dan Nyonya Williams." Mrs. Louanne langsung membukakan pintu lalu mempersilakan ia dan Sean masuk. Sean yang tertarik dengan ornamen-ornamen hiasan rumah itu tak bisa melepaskan pandang dari benda-benda itu. Sementara Alexa langsung memilih masuk dan menerima sambutan hangat Mrs. Louanne.

Saat memasuki ruang tamu, wanita muda itu dikejutkan dengan kehadiran dua bocah enerjik yang bergantian menyembul dari balik pintu. Sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan itu berteriak dan langsung memeluk Mrs. Louanne bersemangat. "Nana!" Teriak dua bocah itu sembari berhambur ke pelukan neneknya.

Alexa yang kaget hanya terdiam sembari membuka mata lebar. Ia tidak menyangka jika Mrs. Louanne yang tampak masih muda ternyata sudah memiliki dua orang cucu.

Kedua anak itu masih berjingkrak-jingkrak sampai mereka menyadari kehadiran ia dan Sean. Keduanya lantas berjalan mundur lalu masing-masing berdiri di samping sang Nana.

"Hi," sapa dua bocah itu malu-malu.

"Hi," Alexa menyapa balik antusias sementara Sean hanya memasang senyum paksanya.

Sang bocah perempuan mendongak, Mata bulatnya tampak penasaran.
"Siapa mereka Nana?"

Mrs Louanne membelai surai hitam itu lembut. Ia lantas tersenyum pada cucu-cucunya.

"Kalian tahu Villa cantik yang ada di ujung pulau?"

Sang nenek bertanya perlahan, berusaha menyelipkan informasi ke telinga dua manusia muda itu. Kedua anak itu pun langsung mengangguk, masih dengan pandangan polosnya.

"Mereka adalah pemilik Villa itu. Mereka akan tinggal sementara di sana. Perkenalkan ini adalah Mrs. Alexa Williams dan Mr. Sean Williams. "

Bocah-bocah itu langsung mengangguk antusias kalau mendengar penjelasan sang Nana. Sang nenek pun kembali tersenyum, kali ini pandangannya naik, terarah pada Ia dan Sean.

"Dan Tuan dan Nyonya Williams, ini cucuku Elta dan Hana yang berumur 8 tahun."

Kedua anak mulai berjalan maju dengan langkah malu-malu. Alexa yang mengamati tingkah dua bocah itu pun ikut gemas, ingin segera memeluk mereka. Dan ketika Alexa bersimpuh dan merentangkan kedua tangannya. Kedua anak itu langsung berhambur ke pelukannya dan merangkulnya erat. Meniru cara mereka sebelumnya saat menyambut sang nenek.

Alexa langsung tertawa ketika dua anak itu cekikikan. Sambutan tawa mereka terdengar begitu ringan hingga membuat hatinya menghangat. Alexa baru melepaskan pelukannya ketika dua anak itu mulai berontak sebelum saling kejar-kejaran mengitari ia dan Sean.

Unsweetened Marriage ✔Where stories live. Discover now