I. Stuck With Him

35.8K 1.6K 10
                                    

   Satu bulan berlalu semenjak hari besar itu. Dengung lonceng bersambut tangis haru hanya berakhir di hari itu juga. Setelahnya, hari-hari berlalu seperti biasa, tanpa meninggalkan jejak cerita maupun memori yang luar biasa.

   Tidak banyak yang berubah dari kehidupan Alexa, kecuali mengingat fakta jika dia kini telah berstatus sebagai seorang istri dan terjebak bersama pria sedingin es yang mungkin saja akan Alexa kutuk menjadi beruang kutub jika dia mampu.

   Ya, Alexa memang menyebut pria itu Mr. Beruang Kutub. Setidaknya, julukan itu terdengar lebih baik ketimbang lelaki hidung belang, buaya darat atau makhluk yeti yang konon meninggali daratan bersalju.

   Kedua pasutri itu telah hidup di bawah atap yang sama semenjak mengikat janji sehidup semati bulan lalu. Kini mereka tinggal di sebuah mansion mewah yang telah dimiliki pria itu jauh sebelum pernikahan. Meski tinggal di dalam bangunan yang sama, pada kenyataannya pasangan itu tetap tidur di ranjang yang berbeda setiap malam.

   Sebulan lamanya waktu berlalu, tapi Alexa seakan tidak bisa melupakan momen-momen ketika pertama kali lelaki itu memboyongnya ke sana.
Semua masih terasa segar dalam ingatan, kala bayangan Mama yang menangis-nangis saat merelakan kepindahan anak bungsu. Hingga saat Alexa mengetahui bahwa tingkah Sean sangat berbeda seratus delapan puluh derajat jika sedang berada di depan kedua orang tuanya. 

   Pria itu dapat bertutur lembut, bahkan dia berhasil meluluhkan hati sang ibu untuk melepaskannya. Tentu saja, tingkah itu berbanding terbalik saat Sean hanya berada dalam posisi berdua dengannya. Pria itu akan kembali bertranformasi menjadi Mr. Beruang Kutub. Begitulah kenyataan menamparnya.

   Alexa begitu ingat ketika Sean bersikap dingin padanya selepas acara suci itu. Sean bahkan tidak mau sedetikpun menatapnya, pria itu akan membuang muka atau mengalihkan pandangan setiap kali Alexa tidak sengaja muncul di hadapan. Lelaki itu bahkan membiarkannya mengangkat koper dari bagasi mobil dan mengabaikan ia yang tengah berjalan terseok-seok menarik dua koper besar miliknya.

   "Masuklah Alexa. Jangan bertingkah manja karena aku bukan pengasuhmu!" ucap pria itu dengan nada kesal. Tidak sedikitpun dia menunjukkan simpati pada sang istri yang sedang kesulitan.

   Alexa hanya  bisa membuang napas lelah dan mencoba sabar. Seharian menyapa para tamu saja sudah menguras cukup banyak tenaga. Jadi dia memilih untuk menyimpan sisa tenaga dan tidak menanggapi omongan pedas lelaki itu. Alexa pun menutup mulut dan mengabaikan lelaki itu.

   "Aku tidak peduli jika kau kedinginan di sana, tapi aku tidak ingin kehilangan asetku karena orang-orang menemukan wanita yang baru saja aku nikahi ditemukan tergeletak di luar," komentar Williams muda itu lagi.

   Pria itu berjalan semakin cepat seolah sengaja meninggalkan ia yang masih berjalan kesusahan berjalan cepat dengan gaun putih panjang.

   Sean benar-benar tidak peduli, batin Alexa. Bagaimana bisa lelaki es itu menjadi pemimpin sebuah perusahaan besar. Alexa merasa prihatin terhadap nasib para pegawai di sana, mereka pasti bekerja di bawah tekanan dan penderitaan yang luar biasa.

   "Rude much." Alexa mengepalkan tangan seolah-olah ingin menonjok lelaki itu. Ingin rasanya dia menghadiahi satu pukulan keras yang mungkin akan melukai wajah tampan bak malaikat yang berbeda jauh dengan tingkah busuk pemiliknya, namun Alexa memilih menahan keinginannya.

   Alexa cukup mengeratkan rahang. Ia pun mendesis. "I hate you Williams!"

   Tanpa diduga Sean mendengar sumpah pengantin wanitanya itu. Dia mengentikan langkah kakinya di atas teras rumah yang berlapis marmer.

   Sean membalikkan badan dan memandang wanita yang  masih mengenakan riasan tebal itu tanpa ekspresi. "Hate me all you want. I don't care." Ungkap pria itu ketus, sebelum sosoknya menghilang dibalik pintu.

Unsweetened Marriage ✔Where stories live. Discover now