XLVIII. Wedding Bands

19.8K 1.1K 29
                                    

Sean akhirnya memasuki mansionnya kembali setelah dia terakhir kali mengunjunginya saat bertengkar dengan Caleb beberapa hari lalu. Untuk pertama kalinya, dia berniat bermalam di sana. Beberapa minggu terakhir ia memang menghabiskan banyak waktunya bermalam di kantor atau sekedar menginap di hotel. Dia hanya ingin menenangkan dirinya, karena berada di tempat dia banyak membuat memori hanya membuatnya terus memikirkan wanita itu.

Sean langsung berjalan ke atas, menuju ke kamar paling pojok sekaligus kamar miliknya. Langkahnya sempat terhenti di depan pintu kamar bercat abu-abu terang itu. Ia teringat bahwa di kamar itu, wanita itu tinggal sebelum mereka sepakat untuk tidur bersama dan membagi kamar bersama. Sean ingat kala wanita itu sering keluar masuk dari sana, menggunakan hodie atau sweater kasual ala bangun tidur dengan rambut yang dikucir asal atau dia sudah rapi dengan setelan kantor. Dia tak mengira bahwa dirinya ternyata memerhatikan Alexa hingga sedetail itu.

Sean membuang napas, dia menunduk sebelum melanjutkan langkah ke kamarnya. Dia lantas memasuki kamar bernuansa gelap itu, sebelum akhirnya duduk di ujung ranjang. Setidaknya hanya di ruangan gelap dia bisa menenangkan diri, karena ruang gelap tidak menunjukkan bayangan yang akan pergi oleh minimnya cahaya.

Mata biru Sean memandang sekitar. Nyaris tidak banyak perbedaan di tempat itu, kecuali beberapa barang wanita yang tak lagi ada di sana. Sean lantas bangkit. dia mengecek rak pakaian yang pernah menggantungkan pakaian wanita itu. Semua sweater, kaos, maupun hoodie milik wanita itu telah pergi. juga dengan pakaian kantornya, hanya ada gaun-gaun pesta menggantung di sana. Semua gaun pesta yang pernah Alexa gunakan untuk menghadiri beberapa undangan jamuan maupun pesta, dalam rentang waktu setelah mereka menikah.

Pandangan Sean jatuh pada gaun berwarna rose gold pemberian kedua orang tuanya. Gaun itulah yang Alexa gunakan untuk menghadiri ulang tahun pernikahan Mom dan Dad. Ia masih ingat betapa wanita itu mulai menunjukkan keberaniannya di sana. Malam itu, ia tahu sosok Alexa yang sebelumnya selalu dia cap membosankan dan polos ternyata memiliki sisi lain yang belum pernah dia lihat. Kepercayaan dirinya saat bicara dengannya membuatnya tampak benar-benar sexy, apalagi saat wanita itu terang-terangan menantangnya. Kedua sudut bibir Sean terangkat sedikit naik saat mengingat saat itu.

Sean kembali menunduk dan berjalan mengamati gaun-gaun selanjutnya. Entah apa yang akan dia lakukan dengan gaun itu, namun dia sama sekali tidak punya niatan untuk menyingkirkannya. Sama halnya dengan barang-barang Alexa yang dia tinggal di kantor.

Sean akhirnya keluar dari ruangan itu. Kini ia kembali duduk di ranjang sebelum melepaskan dasinya dan meletakkannya di nakas. Ada hal yang menarik perhatian Sean ketika dia menaruh kain panjang itu di sana. Tangannya tak sengaja menggeser logam keras di atas nakas.

Sean pun menengok ke samping. Mata biru Sean mengamati kilauan merah keunguan itu. Ada dua cincin yang tergeletak di sana, sebuah cincin dengan hiasan batu Alexandrite dari Hawaii, dan di sebelahnya ada cincin kawin milik Alexa.

Sean mengambil cincin itu. Matanya mengamatinya dengan cermat kedua cincin itu. Sean menyadari betapa polosnya cincin perkawinan yang dipakai Alexa. Tidak ada hiasan apapun atau ukiran unik di sana. Hanya bundaran logam polos yang tipis dengan tekstur mengkilat di bagian pinggir . Benar-benar sederhana dan terkesan seadanya.

Dia merasa bersalah karena begitu buruk pada Alexa sejak awal. Tapi bukanlah pernikahan ini memang bukan berawal dari sesuatu yang baik?

Sean kembali menunduk, kali ini ia mengamati cincin dengan batu Alexandrite yang memacarkan warna merah keunguan di bawah pancaran cahaya temaram. Jax, bodyguard yang mengantar Alexa pernah bilang bahwa Alexa benar-benar menyukai cincin itu. Pandangan matanya bahkan berbinar saat pegawai di toko perhiasan itu mengambilkan cincin cantik itu untuknya. Wanita itu langsung mengenakannya di jari manisnya, melengkapi cincin kawin polos yang sebelumnya sudah ada.

Unsweetened Marriage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang