CHAPTER 2

64.3K 5.5K 1.1K
                                    

HAPPY READING

🌱

"Tu muka kenapa?" Tanya Kevin, salah satu teman kelas Yoza dan Gilang.

"Di gebukin Badang," jawab Gilang ketus.

Kevin bertawa. "Anjirr ketemu di mana lo? Custom? Atau Brawl? Hahaha."

Yoza yang menyimak pun bersuara. "Lucu," ucapnya tanpa ekspresi. Kevin langsung menghentikan tawanya.

Mereka tak belajar karena guru yang mengajar keluar lebih dulu, namun tak bisa berkeliaran kemana-mana karena akan diawasi.

Dua orang siswa masuk kelas dan berdiri di depan hingga menyita perhatian.

"TOLONG PERHATIANNYA. BAGI NAMA YANG DI SEBUT AGAR BERKUMPUL DI LAPANGAN PULANG SEKOLAH NANTI," ucap salah satu dari mereka. Yoza tak tahu siapa orang di depannya namun terlihat dari tanda yang ada di seragamnya, dia berada di kelas 11.

"Kevin, Gilang, sama Miyoza. Jangan telat," salah satu dari mereka menyebut nama ketiga penghuni kelas ini lalu keluar begitu saja.

Yoza terkejut saat namanya ikut di sebut. Dia melirik Gilang yang tengah melakukan selebrasi dengan Kevin. "Kenapa sih?" Tanya Yoza bingung. Pasalnya teman kelasnya yang lain menatap mereka dengan pandangan berbeda, ada yang iri, ada yang ikut senang, dan ada yang menatap ngeri.

"Kita lolos seleksi, Za!" Pekik Gilang memeluk Yoza sampai gadis itu terbatuk-batuk. Bagaimana tidak? Kevin juga ikut memeluknya sambil melompat-lompat.

"Seleksi apa?" Tanya Yoza.

"Otak lo kenapa lemot gini sih?" Tanya Kevin. "Kita lolos seleksi Grexda!" Saut Kevin lagi.

Yoza melotot tak percaya. Bagaimana bisa? Padahal dia mengisi formulir kemarin dengan asal-asalan. Bahkan untuk pertanyaan alasan ingin gabung Grexda saja Yoza menjawab, "Ikut Gilang. Soalnya bunda galak kalau Gilang pergi sendiri dan gue ga ikut."

"Tapi dengar-dengar kalian bakal di tes lagi, nah tes yang ini pasti berat," celetuk Andi sang ketua kelas.

"Ck.. jangan nakut-nakutin dong, Di," balas Kevin.

🌱

Suasana kantin tak pernah berubah, selalu saja ramai apalagi sekarang waktunya istirahat. Meja-meja hampir penuh semua membuat banyak dari mereka harus rela membeli jajanan dan memakannya dikelas.

Disalah satu meja terdapat lima pemuda tampan yang menjadi semangat para siswi untuk datang ke kantin sekedar melihat wajah mereka. Siapa lagi kalau bukan inti Grexda.

"Gue jadi pengen minum jas jus," celetuk Catur setelah melihat salah satu siswa meminum minuman berwarna itu.

"Beli lah! Ga usah kayak orang susah," jawab Gitar.

Catur menumpu wajahnya dengan kedua tangan. "Mas Karsa, beliin jas jus dong," ucapnya dengan kedipan mata di akhir. Bukannya terlihat imut, lelaki itu malah terlihat menjijikkan.

"Jijik, bangsat!" Umpat Gitar.

PLAKK

Sebuah tepukan kuat menyapa kulit tangan Karsa, lelaki itu langsung menoleh tajam pada gadis yang berdiri di sampingnya. "Apa sih lo?" Tanya Karsa kesal.

Gadis dengan name tag Zahra Rahmatika itu menatap Karsa garang. "Lo yang apaan? Kemana aja lo semalam?"

"Zahra udah lah, jangan ribut," lerai seorang gadis yang datang bersamanya, tapi gadis itu sudah duduk di kursi kosong yang ada di samping Karsa.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now