CHAPTER 7

56.4K 5.2K 104
                                    

HAPPY READING

🌱


Langit malam dengan ratusan bintang yang mempercantik suasananya menyambut orang-orang yang sedang beraktivitas di malam ini. Sama seperti mereka yang berada di kediaman keluarga Candrawama, jika biasanya rumah itu terlihat sangat sepi, kini berubah menjadi ramai.

"Gue pikir lo semua nyasar," ucap Gilang duduk di atas motornya yang berada di halaman rumah Yoza.

"Widihhh ini rumah apa istana?" Celetuk Kevin menatap bangunan besar di hadapannya.

"Gila sih! Buat masuk kesini dari pagar depan aja jaraknya jauh banget," imbuh Harlan.

"Anjir! Ini beneran rumah Yoza?" Bisik Catur pada Gitar.

"Gue ga nyangka Yoza sekaya ini?" Jawab Gitar.

"Gue rasa Yoza lebih kaya dari lo, Sa," ucap Fajar.

Karsa berdecak. "Ngapain kalian pusing mikirin harta orang?"

"Hehehe, kan kita cuma senang punya teman begini, jadi sekarang bukan cuma lo aja yang jadi ATM kita," jawab Catur yang langsung mendapat geplakkan sayang dari Karsa.

"Hahaha... Udah udah! Pada mau masuk ga sih?" Gilang melerai. Dia berjalan menuju pintu masuk.

Lagi-lagi teman-teman Yoza terkejut mendapati empat orang pelayan wanita dengan seragam yang sama berdiri menyambut mereka.

"Anjirr.. berasa berkunjung ke istana negara gue," bisik Harlan.

"Duh! Jadi gugup gini gue, mana kita cuma pakek baju kaos semua, ga ada formal-formalnya sama sekali," balas Nara.

"Selamat datang!" sapa salah satu pelayan. Mereka hanya tersenyum canggung.

Saat memasuki ruang tengah, mereka di buat kagum dengan isi rumah yang tertata dengan rapi, barang-barang mewah tersusun, lukisan mahal terpajang indah memanjakan mata.

"Kalian sudah datang? Duduk disini dulu ga apa-apa kan? Biar pelayanan nyiapin makannya dulu," ujar mami Renata menyapa mereka.

Karsa tersenyum menanggapi. "Iya tante ga papa," jawab Karsa sekenanya.

"Mba! Tolong bawa cemilan kesini ya," ujar mami Renata pada salah satu pelayan.

"Baik bu!"

"Yoza mana Tante?" Tanya Nara.

"Yoza masih di atas, sebentar tante panggilkan," Mami Renata berjalan kearah tangga.

"Gue ga ngerendahin Yoza, cuman maksud gue, gue ga nyangka dia sekaya ini. Selama ini kita lihat penampilan dia sederhana banget," celetuk Fajar.

Gilang terkekeh. "Dia nya aja yang males. Barang mewah dia disini semua, tapi ga pernah mau balik kesini, malah ngerusuhin rumah gue."

"Widihhh udah pada dateng," pekik Yoza muncul di balik tangga. Senyum terpancar di wajah cantiknya.

Gitar menoleh pada Catur. "Apa cuma gue yang berekspektasi kalau Yoza bakal muncul dengan gaun kayak di film-film gitu." Ujarnya.

Catur mengangguk. "Lo ga sendiri! Gue bahkan mikir kalau Yoza bakal dandan cantik terus nyambut kita!"

"Gue juga," imbuh Kevin.

Ekspektasi mereka sangat tinggi pada gadis yang sekarang sudah duduk di depan Karsa. Gadis yang mereka pikir akan mengenakan dress dan make up nyatanya hanya memakai celana training hitam dengan kaos putih dan rambut yang di cepol asal.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now