Surat untuk Miyoza

40.6K 3.9K 214
                                    

Tulisan aku tidak bagus, Za. Tapi aku suka menulis untukmu dan menceritakan bagaimana kamu di mata aku. Kali ini singkat saja, aku hanya ingin ingin berterimakasih untuk semua cerita yang kamu ciptakan untukku. Terimakasih juga karena kamu sudah mau jadi bagian dari cerita aku, Za.
Untuk kamu yang mau mencintaiku dan membiarkan aku mencintaimu.

Kamu tidak datang di mimpi aku padahal aku sudah rindu, Yoza. Kamu masih sibuk reunian sama Keinan ya?

Za, ada mamah aku disana. Bisa aku minta tolong kamu untuk temui mamahku, bilang sama dia kalau kamu adalah wanita pertama yang aku pilih untuk menggantikan posisi dia di hidupku, sebelum kamu pergi menyusulnya. Bilang juga ke dia kalau aku sudah punya niat untuk menjadikan kamu seutuhnya milikku, Za. Mamah pasti senang kalau ketemu kamu, dia pasti bangga karena aku bisa dapetin wanita sebaik kamu.
Mamah sangat cantik, Za. Sama sepertimu. Mamah lemah lembut tapi dia juga tegas, Yoza nanti kalau ketemu sama mamah jangan diajak ribut. Perlihatkan semua sifatmu di depan mamah, Za. Tenang, aku sudah minta mamah untuk tidak galak sama kamu. Sudah ku ceritakan padanya bagaimana dirimu, jadi tolong akur ya, Za. Biar aku senang.

Miyoza, aku rindu.

Kapan berkunjung ke mimpiku? Aku menunggu.

Za, bantu aku untuk ikhlas. Bantu aku untuk terima takdir kita yang ini, tolong aku. Jangan biarin aku tenggelam sendirian, Za.

Berbaik hatilah kepadaku, Za. Jangan siksa aku terlalu lama, aku bukan manusia yang kuat hingga bisa tahan dengan kesakitan ini terus menerus.

Miyoza, untuk kesekian kalinya. Aku Ayres Atharazka mengatakan jika aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.

Boleh aku egois? Aku ingin marah pada Tuhan karena mengambilmu terlalu cepat, apa dia tidak lihat betapa bahagianya kita bersama? Apa dia tidak senang dengan kebahagiaan kita? Apa Tuhan hanya menyayangimu sedangkan aku tidak?

Miyoza, aku sakit. Semesta yang kamu bilang jahat waktu itu ikut menjahatiku sekarang. Dia mengambil semua kebahagiaanku, orang-orang yang aku cintai sudah berada di pelukannya. Apa jangan-jangan Tuhan cemburu karena aku jauh lebih mencintai kamu dibanding dia? Apa ini karma untukku, Za? Tuhan memberiku cobaan atas kebahagiaanku memilikimu. Apa Tuhan marah?

Sepertinya aku hamba yang hina, Za. Sampai Tuhan harus mengambil semuanya dariku.

Miyoza, nanti kalau kita bertemu kembali. Tolong sapa aku, aku perbaiki diriku disini dan kamu tunggu aku disana. Bagaimana adil bukan?

Bujuk Tuhan untukku, Za. Aku memang tak bisa berjanji, tapi aku akan berusaha keras untuk membuatnya tak marah lagi padaku, akan ku buktikan kalau aku bisa menjadi hamba yang pantas menerima kebahagiaan dunia dan akhiratnya.

Aku akan baik-baik saja. Tidak sekarang, mungkin nanti.
Tunggu saja!

Miyoza, aku tidur dulu. Malam ini hujan turun, seharusnya aku sudah tidur sedari tadi, tapi aku tiba-tiba memikirkanmu. Malam ini, tolong mampir dan menyapaku di mimpi. Ingat, aku menunggu.

Selamat malam, aku rindu kamu.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now