CHAPTER 26

48.3K 4.3K 108
                                    

HAPPY READING

🌱

Tepat pukul lima pagi Yoza sudah bangun, beranjak untuk sholat subuh dan segera turun ke bawah untuk membantu bunda Naya. Yoza yakin kalau bundanya itu pasti tengah sibuk untuk memasak sarapan.

"Bunda!" Panggil Yoza.

Bunda Naya menoleh dan sedikit terkejut. "Ngapain disini?"

"Butuh bantuan?"

"Tumben?" Tanya bunda Naya menatap Yoza penasaran. Jarang sekali gadis ini mau berurusan dengan dapur.

"Ya udah Yoza balik ke kamar aja!" Ujar Yoza merajuk.

Bunda Naya tertawa geli. "Ngambek!"

Yoza mengerucutkan bibirnya. "Yoza mau belajar masak. Takutnya ga keburu bisa!"

"Keburu bisa apa?" Tanya bunda Naya kebingungan.

"Keburu bisa masak lah! Jadi Yoza bantu apa?"

"Kamu potongin sosisnya aja, bunda cuma mau buat nasi goreng."

Yoza segera memotong-motong sosis yang ada. "Yoza nanti sekolah aja ya bun."

"Kamu libur sehari aja, ikut ayah ke rumah sakit."

"Yoza baik-baik aja kok, udah ga sakit juga. Nanti balik sekolah baru Yoza ke rumah sakit, boleh ya bun?"

Bunda Naya terlihat menghela nafas panjang. "Ya udah, asal pulang sekolah langsung ke rumah sakit!"

"Janji!" Ujar Yoza melanjutkan pekerjaan. Setelah siap, dia berjalan kearah kabinet dan mengeluarkan susu kotak. Menyiapkan piring dan beberapa gelas susu, karena inti Grexda juga akan ikut sarapan sebelum pulang.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam, sarapan sudah siap. Yoza berjalan kembali ke atas untuk memanggil Gilang dan teman-temannya.

Tok tok tok

"GILANG BANGUN!"

TOK TOK TOK

"BANG! BANGUN WOY."

Ceklek

"Ga perlu teriak-teriak!" Ujar Iksan yang berdiri di depan pintu.

Yoza tersenyum manis membuat Iksan menatapnya aneh. "Kenapa?" Tanya Iksan.

Gadis itu menggeleng dengan senyum yang masih terpatri di bibirnya. "Lagi menikmati ciptaan Allah!" Ujar Yoza sambil melirik ke dalam kamar.

Otak encer Iksan segera mengerti maksud Yoza, dengan cepat dia menarik pintu menyisakan celah dari tubuhnya. Yoza merengut. "Zina mata!" Ujar Iksan pada Yoza.

"Ck.. lo ga bisa liat gue senang apa? Jarang-jarang gue liat pemandangan menyegarkan kayak begitu!"

Iksan menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Lo duluan aja, gue bangunin yang lain." Iksan masuk dan menutup kembali pintu menyisakan Yoza yang tengah menggerutu kesal.

Iksan berjalan menuju teman-temannya yang masih tidur dengan keadaan bertelanjang dada. Iksan akui mata Yoza memang masih normal karena tergiur dengan semua tubuh atletis dari teman-temannya, padahal cahaya lampu yang sangat minim namun Yoza masih bisa melihat jelas isi di dalam kamar Gilang.

Ctek

Iksan menghidupkan lampu kamar membuat mereka bergerak gelisah karena silau.

"Matiin woy, silau nih!" Gerutu Catur yang malah menelungkupkan tubuhnya.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now