CHAPTER 40

42.8K 4K 192
                                    

HAPPY READING

🌱

"Ngomong apa aja lo ke Yoza?" Tanya Karsa pada gadis yang sedang berdiri di tengah-tengah inti Grexda.

"Apa maksud lo?" Tanya Dini balik.

Karsa mendengus kesal. "Jangan bikin gue naik darah, gue bisa aja kasarin lo."

Dini menatap Karsa datar. Tak berubah, itulah yang ada di pikirannya. "Ngomong yang mana Karsa Kanagara? Gue ngomong banyak banget ke Yoza. Perlu gue omongin ulang?"

"Bertele-tele banget sih lo. Lo ngomong yang ngga-ngga kan ke Yoza, lo pasti fitnah Karsa." Ujar Catur. Cukup jengah dengan gadis berambut pendek ini.

"Apa yang gue bilang ke Yoza itu bener. Emang jelas kalau kalian ninggalin Keinan disana," Dini balas ucapan Catur dengan sangat tenang.

"Posisinya, Keinan adalah pengkhianat. Dia sekomplotan sama musuh, kita ninggalin dia sama teman-temannya." Balas Gitar.

Dini tersenyum. "Tau dari mana kalau Keinan pengkhianat? Tau dari mana kalau Keinan temenan sama mereka? Geri sepupu Karsa. Kenapa kalian malah nuduh Keinan yang jadi dalang dari semua ini?"

"Geri emang sepupu gue, tapi gue ga dekat sama sekali dengan dia. Dan--

"Enough! Mau ngomong apa lagi lo? Stop pembelaan diri. Keinan kehilangan Nayla karena lo, Keinan kehilangan nyawanya karena lo, gue kehilangan Keinan karena lo Karsa. Berhenti bersikap seperti lo adalah korban disini." Potong Dini. Air matanya menetes, seharusnya dia melarang Keinan untuk pergi hari itu. Seharusnya Keinan memang tak perlu melakukan apapun untuk Karsa.

Ada seseorang yang  menatap Dini dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Dia sedang gundah sekarang, ada rasa marah karena gadis itu alasan Yoza marah pada Karsa, tapi ada rasa rindu yang sedang dia tahan sekarang.

"Gue ga pembelaan. Gue emang ga ngejebak Keinan." Ujar Karsa bersikeras. Dia terlihat sangat frustasi, harus berapa kali dia katakan jika bukan dia yang menjebak Keinan.

"Whatever! I'm done. Gue balik cuma mau nemuin Yoza, gue harus ceritain semua yang gue tau. Yoza juga udah liat rekaman cctv kejadian malam itu, kalau lo emang masih punya hati, tolong minta maaf ke Yoza." Dini pergi dari sana. Meninggalkan Karsa dengan semua pikiran yang memutar tak karuan di otaknya. Namun dia masih sempat melirik laki-laki yang berdiri disana, tatapan sendu yang dia pancarkan untuk itu.

🌱

"So, what happened? Kenapa kalian datang malam-malam dengan kondisi begini?" Tanya Sandra. Gadis itu cukup terkejut saat Gilang dan Yoza datang, lebih terkejut ketika melihat Yoza datang dengan keadaan menangis.

Yoza tak menjawab. Dia malah memeluk Sandra dan kembali menangis, Sandra hanya bisa mengelus punggung Yoza mencoba menenangkan. "Yanan meninggal bukan karena kecelakaan. Yanan di tinggalin Karsa sama teman-temannya di markas musuh, Keinan meninggal karena di gebukin musuh!" Jelas Gilang.

Sandra terdiam. Mencerna semua perkataan Gilang, bagaimana bisa Karsa melakukan itu. " Are you serious? Don't joke, this isn't funny." Ujar Sandra menolak percaya.

"Ga ada yang bercanda. Ini fakta!Yanan donorin jantung dia buat Karsa malam itu." Tambah Gilang.

Tangis Yoza semakin keras. Sandra juga ikut menangis, tak menyangka ada masalah serumit ini di hidup mereka. "Mami sama papi jahat banget San, mereka bohongin gue." Lirih Yoza.

Sandra mengeratkan pelukannya pada Yoza. "Mungkin mami sama papi takut kamu semakin sedih my Yoza. Mereka pasti punya alasan!" Setidaknya Sandra hanya bisa mengatakan itu, dia juga tak tau harus berbuat apa.

MIYOZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang