CHAPTER 23

48.4K 4.5K 67
                                    

HAPPY READING

🌱

Yoza sudah berada di dalam laboratorium bersama Iksan dan Leta. Dia duduk di di sisi kanan Iksan sedangkan Leta di sisi kiri Iksan. Mereka sudah di beri amplop berisi soal dan kertas jawaban. Yoza merasa gugup tiba-tiba, ini pertama kali dia mengikuti kegiatan seperti ini.

"relax!" Yoza dapat mendengar Iksan berbisik padanya. Yoza menoleh menatap Iksan yang terlihat menguatkannya. Yoza tersenyum dan mengangguk.

Di luar ruangan, inti Grexda dan S.P.B sedang menunggu Yoza dan Iksan menyelesaikan sesi mereka. Mereka memutuskan untuk menunggu di kantin seraya mengisi perut mereka.

"I'm so nervous. Gimana kalau my Yoza gagal!" Bisik Sandra pada Gilang.

"Jangan ngomong gitu bulepotan! Ngeraguin kepintaran sepupu gue lo?" Balas Gilang yang tengah menyantap semangkuk soto ayam.

S.P.B duduk tepat di samping meja inti Grexda yang tengah duduk bersama Nayla dan Zahra, ditambah Ayres dan Vernon.

"Tenang aja San, tes begini mah mudah bagi Yoza!" Ujar Kevin santai.

Nara mengangguk. "Yoza, kak Iksan sama Leta udah belajar selama ini. Yakin aja." Harlan mengangguk menyetujui ucapan Nara.

Bisik bisik terdengar memenuhi kantin saat beberapa orang berjalan memasuki area kantin. Gerald dan teman-temannya berjalan dengan angkuh menuju inti Grexda.

Gerald berdiri tepat di samping Karsa. "Sekolah lo lumayan juga!" Celetuknya.

"Iya lah jelas! Sekolah favorit." Catur menjawab ucapan Gerald. "Mata lo ga usah jelalatan, cewek-cewek disini ga akan tertarik sama lo!"

Gerald dan keenam temannya tertawa. "Gue kedipin sekali aja udah pada pingsan mereka," Ujar Gerald sombong.

Inti Grexda mendecih.

Karsa berdiri menatap Gerald. "Kalau lo kesini mau makan, silahkan cari tempat duduk lo. Kita ga punya waktu buat ladenin bacotan lo."

Senyum miring Gerald terukir. "Santai kali, kita kesini dalam rangka persahabatan."

Karsa menggeram melihat senyum menyebalkan dari Gerald, Nayla yang merasa Karsa bisa saja membuat keributan pun berdiri dan mengelus lengan Karsa. "Lanjutin makannya Sa, nanti dingin!" Ujar Nayla lembut.

Emosi Karsa meredam, namun Gerald semakin mengeluarkan senyum yang sangat menyebalkan bagi Karsa. "Pinter juga nyari cewek. Gue pikir si Yoza cewek lo, oh atau lo punya banyak cewek?"

"Jaga mulut lo!" Geram Catur. Gitar yang duduk di sampingnya menarik Catur untuk kembali duduk. "Ga perlu bikin keributan. Ga untuk dia!" Ujar Gitar menenangkan.

"Gue pacar Karsa, Yoza adik kita. Kita ga sedekat itu untuk ngobrol panjang sama lo, silahkan pergi selagi gue masih berbaik hati mau nenangin Karsa. Takutnya dia bikin lo babak belur disini, kasihan muka ga seberapa lo itu!" Ujar Nayla panjang lebar membuat inti Grexda terawa. Vernon yang biasanya diam saja sampai tertawa mendengar Nayla yang notabenenya tak pernah berbicara kasar bisa mengeluarkan ucapan seperti itu.

Gerald mengepalkan tangannya, dengan kesal dia pergi meninggalkan kantin.

"Nayla, abis belajar dari mana ngomong kayak gitu?" Tanya Zahra menghentikan tawanya.

Nayla tersenyum. "Dengerin Yoza ngomong, lagian emang dia ga ganteng. Banyak omong banget!"

Karsa terkekeh mengacak rambut Nayla, merasa gemas dengan kekasihnya ini.

MIYOZA [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora