CHAPTER 13

51.5K 4.5K 551
                                    

HAPPY READING

🌱


Pagiku cerahku matahari bersinar

Ku gendong tas diskonku di pundak

Selamat pagi semua ku nantikan dirimu

Di depan kelasmu menantikan kami

Plakk

"Berisik, ga liat tu orang-orang pada ngeliatin?" Ujar Gilang menggeplak kepala Yoza.

Yoza menatap tajam kearah Gilang. Gadis itu tengah mengusap kepalanya yang terasa sakit. "Sialan lo! Ganggu orang lagi nyanyi aja. Udah hampir ending itu." Apa Gilang tidak senang mendengar suara merdu milik Yoza.

Ingin rasanya Gilang melempar Yoza ke laut. "Suara lo jelek. Nyanyi kayak bocah, orang-orang pada ngeliatin kita. Malu gue!" Ujarnya berjalan meninggalkan parkiran sekolah.

Yoza berlari menyusul Gilang. "Gue kan lagi senang! Gue lagi selebrasi menyambut waktu sekolah." Ujar Yoza sambil berlari.

Waktu sekolah memang sudah tiba. Para murid SMA Garuda Nusantara berbondong-bondong menyambut hari pertama masuk sekolah. Terlihat dari ekspresi mereka, sangat banyak yang antusias kembali ke sekolah. Apalagi sekarang tahun ajaran baru, banyak murid baru yang berdatangan.

Yoza mengedarkan pandangannya. Pagi ini memang sekolah terlihat sangat ramai, para murid tengah berkelompok-kelompok di koridor. Beberapa murid yang mengenal Yoza atau Gilang mencoba menyapa mereka. Yoza tersenyum menanggapi beberapa sapaan yang terlihat olehnya.

Banyak murid baru terlihat penasaran dan memuja pesona Yoza dan Gilang. Kedua anak manusia itu tengah berjalan melewati banyaknya murid, Yoza yakin bahwa banyak yang sedang menatap ke arahnya.

Gilang tiba-tiba merangkul yoza dan mempercepat langkah mereka. "Sandra mana ya?" Tanya Gilang. "Nah itu yang dari tadi gue pikirin. Tu bocah kemana?"

"YOZAAAA! KITA SEKELAS!" Yoza dan Gilang terkejut saat Harlan muncul dan berteriak tiba-tiba.

Gilang memukul kepala Harlan. Kenapa pagi ini teman-temannya sangat memalukan. "Sialan! Kaget gue." Harlan tak menggubris Gilang. Lelaki itu mengguncangkan tubuh Yoza ke kiri dan ke kanan. "Aduh lan, pusing gue!" Ujar Yoza. Membuat Harlan menghentikan kegiatannya.

Tiba-tiba Kevin datang bersama Nara dan Sandra. "Enak banget kalian sekelas. Masa gue sama mereka sih," Kevin menunjuk Nara dan Sandra.

"Heh, syukur lo masih ada kita." Balas Nara mendorong bahu Kevin.

"My Yoza! Aku mau satu kelas sama kamu!" Rengek Sandra memeluk lengan Yoza.

"Aduh, gue masih belum paham nih. Kalian kenapa sih?" Tanya Yoza bingung.

"Jadi, gue satu kelas sama lo dan Gilang di 11 IPA 3. Sedangkan Kevin satu kelas sama Nara dan Sandra di kelas 11 IPA 2," jelas Harlan pada Yoza. Laki-laki itu terlihat sangat bersemangat.

Gilang tersenyum lebar. "Anjirrr... Senang gue kalau begini, ada Yoza semua pun aman." Harlan mengangguk setuju.

"Tapi aku mau sama my Yoza!" Ujar Sandra.

Yoza melepaskan tangannya dari Sandra. "Sandrawati dengerin gue. Semua kelas itu sama aja, lagian jarak kelas kita cuman di pisah tembok doang. Ada Kevin sama Nara yang bakal jadi temen lo. Jangan manja, gue tampol lo kalau nyebelin."

Sandra mengerucutkan bibirnya. "Noh denger!" Tambah Gilang.

"Ke kantin ajalah kita, hari ini kan belum mulai belajar." Celetuk Harlan. "Sekalian gue mau nyari dedek emesh!"

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now