CHAPTER 32

46.6K 4.1K 278
                                    

HAPPY READING

🌱

"Yoza!"

"Apa?"

"Za!"

"Apa sih?" Tanya Yoza kesal. Gadis itu menatap Gilang yang sedari tadi terus saja memanggilnya tanpa mengatakan apapun.

"Biarin aja, ga usah di tanggapin!" Celetuk Sandra yang berjalan di samping Yoza. Mereka tengah dalam perjalanan menuju kantin.

Gilang tetap tak membuka suara, dia menggandeng tangan Yoza dan memainkan jari-jarinya.

"Yoza!" Panggil Ayres yang sudah duduk bersama inti Grexda.

Yoza dan teman-temannya berjalan kearah Ayres.

"Duduk disini aja!" Ayres menepuk kursi di sampingnya.

"Gabung aja, Ayres mau traktir kita semua." Ujar Catur.

Yoza, Sandra, Gilang, Kevin, dan Nara ikut bergabung di sana. Yoza hendak berjalan dan duduk di samping Ayres, berhubung Gilang belum melepas tangan Yoza. Jadilah Gilang ikut berjalan di belakang Yoza. Gilang duduk di antara Yoza dan Karsa.

"Kenapa sih lo?" Tanya Yoza pada Gilang lagi.

Gilang tak menjawab namun malah mengerucutkan bibirnya lalu menatap Sandra yang duduk di samping Iksan.

"Kenapa sih San?" Yoza bertanya pada Sandra.

Kevin yang juga bingung ikut penasaran. "Di putusin Bella kali."

Sandra menggeleng. "Biar dia jawab sendiri! Lagian kamu tu kenapa diam aja sih? Bilang coba! Jangan kayak anak perempuan lagi ngambek."

Gilang tiba-tiba menarik kepala Yoza, laki-laki membisikkan sesuatu pada Yoza. Mereka yang ada di meja itu menatap Gilang penasaran.

"Ya elah, cuma kamera doang. Saka perhitungan banget sih!" Ujar Yoza.

Catur terlihat sangat penasaran. "Kenapa sih?"

"Gilang ngerusakin kamera Saka!" Jawab Sandra.

"Kamera doang sampai begini?" Gitar mencibir Gilang. "Berapa emang harganya?"

"21 juta!" Jawab Gilang.

"BANGSAT LO!" Pekik Yoza membuat mereka semua terkejut. Sedangkan Gilang hanya menatap Yoza memohon.

"Anjing! Gue pikir murah." Ringis Gitar.

"Wah parah, kamera apaan sampai segitu mahalnya?" Tanya Catur.

"Pinjem dulu ya Za! Please." Mohon Gilang.

"Pinjam pale lo. Bayar pakek apa ntar? Gayaan!" Balas Yoza. Gadis itu memijat keningnya.

"Ayolah Za, nanti kalau dia ngadu ke bunda bisa di gantung gue!"

"Biarin!"

"Yoza please!" Mata Gilang berkaca-kaca. Dia sudah hampir gila memikirkan bagaimana cara dia mengganti kamera Saka.

Yoza mendengus kesal. "Biarin gue makan dulu!" Ujar Yoza menyuap bakso yang sudah datang sedari tadi.

Mereka pun ikut Yoza untuk memakan makanan mereka. Sedangkan Gilang tak menyentuh sendoknya sama sekali, kepalanya tertunduk.

Yoza menoleh pada Gilang. "Makan dulu Lang, nanti kita cari gantinya."

"Kalau Saka bilang ke bunda gimana?" Cicit Gilang.

"Ga akan. Nanti gue ngomong ke Saka!"

"Emang kenapa bisa rusak?" Tanya Karsa akhirnya.

"Gue sama anak-anak komplek lagi main. Terus si Saka dateng bawa kamera, karena gue juga suka kamera jadi gue pinjam. Awalnya sih baik-baik aja sampai Budi ngerecokin anjing tetangga yang ternyata ga di rantai, kita semua di kejar deh. Terus gue belum sempat balikin kamera nya malah jatuh danhancur berkeping-keping!" Gilang menjelaskan.

MIYOZA [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя