CHAPTER 24

45.9K 4.9K 805
                                    

HAPPY READING

🌱

"Kapan kamu bawa gadis itu ke papah?"

Ayres meletakkan sendoknya. "Buat apa?" Tanya Ayres malas.

"Dia beneran bukan pacar kamu?" Tanya ayahnya pada Ayres.

Ayres menggeleng. "Bukan pah, lagian perjodohan itu kan udah batal. Dan Ayres yakin papah ga nyesal batalin perjodohan itu karena emang Karin bukan cewek baik-baik!"

Ayah Ayres menghela nafas panjang. Dia menatap anak semata wayangnya dengan sayang. "Terserah kamu! Papah ngikut aja sekarang."

Senyum Ayres terukir jelas. Ini yang dia mau, ayahnya mendengarkan ucapannya. "Makasih pah," Ujar Ayres terlihat senang. Makan malam ini terasa sangat bersejarah untuk Ayres, meski hanya ada dia dan ayahnya, Ayres sudah merasa cukup.

Setelah makan malam, Ayres bersiap untuk pergi kerumah Karsa. Inti Grexda sudah berkumpul disana, mereka berencana pesta barbeque mengingat ini malam minggu.

🌱

Yoza membuka matanya, tubuhnya terasa tak bertenaga. Tentu saja, dia tengah bergulung di dalam selimut tebalnya. Padahal jam masih menunjukkan pukul delapan, tapi dia sudah tidur duluan.

"Za?"

Yoza menatap kearah pintu, terdengar suara ayah Heru yang memanggilnya. Dengan langkah malas dia berjalan membuka pintu.

"Kenapa yah?" Tanya Yoza belum mengumpulkan semua nyawanya.

"Kamu sudah tidur? Makan malam dulu baru tidur."

Yoza mengangguk lalu berjalan mengikuti langkah ayah Heru. Saat Yoza sampai di meja makan, Yoza melihat seseorang yang asing di matanya.

"Bella?" Tanya Yoza.

"Hai Yoza!" Sapa Bella, gadis itu tengah berjalan kearah meja makan dengan sepiring lauk di tangannya.

"Bella ikut makan malam disini, gue yang ajak. Bunda sama ayah juga ga keberatan!" Gilang duduk di samping Yoza. Yoza hanya mengangguk-angguk mengerti.

Bunda Naya datang membawa semangkuk sup ayam. Bella membantu bunda Naya.

Gilang tersenyum. "Duh, idaman banget cewek gue!" Gumam Gilang pada Yoza. "Begitu dong. Cewek tu harus bisa masak, lo belajar sama Bella sana."

"Bacot!" Umpat Yoza.

"Di kasih tau malah gitu!"

Bunda Naya dan Bella sudah bergabung dan duduk di meja makan.

"Bella udah berapa lama pacaran sama Gilang?" Tanya bunda Naya.

Bella tersenyum. "Baru kok tante!" Jawabnya.

"Ini siapa yang masak sup nya?" Tanya ayah Heru.

"Bella yah, dia bilang resep dari ibunya, enak kan?" Jawab bunda Naya.

Ayah Heru tersenyum. "Enak! Pintar kamu."

Bella tersenyum mendengar penuturan dari ayah Heru. Gadis itu tak henti-hentinya tersenyum.

"Makasih om! Mamah selalu ngajarin Bella masak, makanya sedikit-sedikit Bella bisa. Mamah bilang, anak perempuan harus bisa ngurus dapur."

Yoza hanya diam menyantap makanannya. Dia merasa pembicaraan ini tak memiliki jalan masuk untuknya bergabung.

Gilang menyenggol lengan Yoza membuat Yoza meliriknya. "Liat tuh, anak perempuan kerjaannya di dapur, Bukan di kamar terus."

"Iya ntar gue kerja di dapur!" Jawab Yoza ketus.

MIYOZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang