Ekstra Part

59.2K 4.7K 2.6K
                                    

HAPPY READING

🌱

"Za!"

"Yoza!"

"Za!"

"Res, woy."

"Yoza, jangan tinggalin gue."

Vernon mengguncang tubuh Ayres. "Ayres, bangun woy."

"Zaa."

"Wah, sakit ni bocah," ujar Vernon semakin mengguncang tubuh Ayres yang berkeringat dingin. "Bangun, Res."

"Yozaa."

Merasa kesal karena Ayres tak kunjung bangun, Vernon berteriak. "AYRES!"

Dengan nafas memburu Ayres membuka matanya. "Mimpi?" Tanya Vernon.

Ayres memijat keningnya, baju kaosnya terasa basah akibat keringat. "Yoza," lirih Ayres dengan mata yang berkaca-kaca.

Vernon berdiri di hadapan Ayres, meletakkan tangannya di kening laki-laki itu dan menganga lebar. "Lo demam anjir, kenapa lo?" Tanya Vernon.

Ayres mendongak. "Gue kangen Yoza," lirih Ayres pada Vernon.

Vernon terkekeh geli, dia mendudukkan dirinya di samping Ayres. "Baru aja Yoza pergi kemarin, udah begini aja lo, sampai demam gitu."

"Ga bisa gue Ver, gue ga bisa di tinggal Yoza," ujar Ayres menitikkan air matanya.

"Sabar, jangan gini dong. Banyak-banyak doa buat Yoza," balas Vernon mengusap punggung Ayres. "Gue panggil dokter ya, badan lo panas banget."

Ayres menggeleng, dia hendak berdiri namun kembali terduduk di pinggiran kasur karena merasa sangat pusing. "Tuh kan, lo sakit, bego. Gue panggil dokter aja," rutuk Vernon.

"Gue mau ke makam," ujar Ayres.

Vernon mengernyit heran. "Ngapain lo ke makam?" Tanyanya.

"Gue kangen Yoza."

Kening Vernon semakin mengerut, parah nih bocah, batin Vernon. "Lo mimpi apa sih sampai oleng begini? Ngapain ke makam? Lo pikir Yoza ada disana? Wah parah lo, cewek sendiri di kira mati."

Ayres menatap Vernon dengan tajam. "Yoza udah meninggal Vernon, hargai Yoza. Mulut lo bisa di filter sedikit ga sih? Bercanda mulu," ketus Ayres.

"Astaghfirullahaladzim, Ayres istighfar. Yoza masih hidup, bego. Lo masih mimpi kayaknya," balas Vernon mengusap dadanya.

Ayres melotot. "Maksud lo? Jangan main-main," ujarnya merasa syok.

"Yoza masih hidup Ayres, baru aja kemarin kita antar dia ke bandara. Lo ga mungkin lupa kan?" Tanya Vernon.

Kepala Ayres menggeleng, sakit semakin menyerangnya membuat Ayres meringis. "Ga mungkin, gue lihat sendiri Yoza di makamin," Suara Ayres mengecil.

"Ga mungkin gue bohong, ini nyawa Res. Lo mimpi, Yoza masih hidup," jelas Ayres. "Lo bisa telpon Gilang atau Karsa sekarang, lo tanya ke mereka, Yoza ada di Amerika."

Tangan Ayres menjambak rambutnya sendiri. Dia merasa kepalanya akan pecah akibat sakit yang menyerangnya.

"GILANG!" Teriak Ayres berlari mendekati Gilang yang tengah berdiri di depan kamar Yoza.

"Kenapa?" Tanya Ayres. "Yoza kenapa?"

"Sabar, Res," ujar Karsa. Ayres datang bersama inti Grexda setelah mendapat telpon dari Gilang. Rasanya Ayres ingin mengamuk ketika Gilang mengatakan Yoza kembali drop.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now