CHAPTER 14

48.4K 4.4K 438
                                    

HAPPY READING

🌱

Kring

Suara bel istirahat menggema di seluruh koridor sekolah. Murid-murid mulai berhamburan menuju kantin.

"Kantin ga?" Harlan yang duduk di depan Yoza berbalik. Gilang mengangguk sedangkan Yoza berdiri duluan. "Gue mau ke toilet dulu, pesenin gue sekalian," ujar Yoza berlari keluar.

Yoza segera menyelesaikan urusannya di bilik kamar mandi. Saat keluar seseorang menghentikan langkahnya.

"Well, ga nyangka bakal ketemu lo disini," ucap seseorang menatap Yoza.

Yoza balas menatap gadis di depannya. "Kita satu sekolah, jelas kalau kita ketemu. Bego banget!" Jawab Yoza menatap malas Karin.

Karin menatap Yoza sinis. "Udah berhasil dapetin Karsa? Gue rasa sih ngga. Lo kan ga selevel sama Karsa!"

Yoza mendengus. "Ga penting banget omongan lo," jawab Yoza. "Gue kasih tau sama lo, gue ga pernah punya niat buat dapetin Karsa."

Karin tertawa sinis. " Gue ga perduli. Selagi kita ketemu, gue cuma mau bilang kalau jangan sekali-kali punya niat buat deketin Ayres. Dia punya gue!" Ujar Karin membuat Yoza tertawa. Yoza menelisik penampilan Karin yang menurutnya sangat menor ini.

"Lo siapanya Ayres?" Tanya Yoza tak minat. "Gue pacarnya!" Jawab Karin menyombongkan diri. "Jadi gue minta lo untuk jangan punya niat buat suka sama cowok gue."

Yoza menatap Karin sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, tersenyum menatap gadis di depannya ini. " Sebenarnya gue heran sih kenapa Lo bisa ngomong gini ke gue, gue bahkan ga dekat sama cowok lo itu. Takut kalau cowok lo kepincut sama gue?" Tanya Yoza tersenyum remeh.

"Ga takut sih, cuma mau ngingetin lo aja. Lo kan gatel, semua cowok lo deketin. Nempel sana sini kayak ulet bulu, cewek murahan!" Karin menjawab pertanyaan Yoza dan langsung keluar dari toilet.

Yoza mengepalkan tangannya. Wajah cantiknya memerah menahan amarah.

BRAKK

Yoza menendang salah satu pintu bilik dengan kencang. Hingga mengejutkan dua orang siswi yang baru saja ingin masuk ke dalam toilet. Yoza memandang tajam kedua siswi itu sebelum dia pergi keluar toilet.

Ternyata perkataan Karin berpengaruh besar terhadap Yoza. Gadis itu tengah memikirkan semua kata-kata Karin.

"Gue murahan? Apa orang-orang ngeliat gue sebagai cewek murahan? Gue dekat sama teman cowok itu salah? Gue ulat gitu?" Batin Yoza.

"Karin anjing!" Umpat Yoza tertahan.

Yoza berjalan dengan tatapan lurus kedepan. Mukanya merah dan Yoza  rasa dia  butuh penenang.

BRUKK

Yoza menabrak seseorang. Dengan kesal dia menatap lelaki yang berdiri di depannya. "Punya mata ga Lo?" Tanya Yoza ketus.

Laki-laki bernama Justin menatap sinis Yoza. "Lo yang nabrak gue, seharusnya gue yang nanya, punya mata ga?" Tanya Justin membuat Yoza menatapnya dengan nyalang.

"Nantangin gue lo?" Tanya Yoza. Gadis itu sudah cukup menahan emosinya. Bahkan Yoza tak menghiraukan wajah tampan dari Justin ini. "Lo pikir gue takut? Lo siapa? Ga usah sok-sokan. Cabe kayak lo pasti cuma nyari kesempatan nabrak gue biar bisa dekat-dekat sama gue kan? Murahan banget!"

BUGH

Yoza memukul wajah tampan Justin telak. Teriakan dari beberapa siswi yang terkejut melihat kejadian itu terdengar nyaring dan mendiamkan suasana koridor yang cukup ramai.

MIYOZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang