CHAPTER 39

42.8K 4.2K 468
                                    

HAPPY READING

🌱

Siang ini terasa sangat terik, para murid SMA Garuda Nusantara memilih untuk cepat pulang ke rumah untuk mendinginkan diri.

Ayres terlihat berdiri di depan kelas Yoza menunggu gadis itu keluar dari kelasnya. "Lo pulang sama Gilang dulu ya, gue ada kumpulan sama inti Grexda." Ujar Ayres saat Yoza sudah keluar.

"Sok penting lo!" Celetuk Gilang yang berdiri di belakang Yoza.

Ayres menaikkan sebelah alisnya. "Sorry bro, gue emang orang penting." Balasnya menyombongkan diri.

"Kumpulan apa sih?" Tanya Yoza penasaran. Pasalnya Ayres sangat sering ikut rapat dengan inti Grexda dan anggota lama gengnya.

"Kepo!"

Baik Yoza maupun Gilang mendengus menatap Ayres jengah. Dibanding menghabiskan banyak waktu, lebih baik Yoza dan Gilang segera pulang. "Gue sama Gilang balik duluan deh, ngomong lama-lama sama lo juga ga guna." Ujar Yoza.

Ayres terkekeh geli. "Hati-hati ya cantik!" Laki-laki itu mencolek hidung Yoza dengan ekspresi menggoda membuat sang empunya menatap horor laki-laki itu.

"Kayak om-om pedo lo!" Cibir Gilang menarik Yoza segera pergi dari sana. Tawa Ayres mengeras, Yoza pasti tengah salah tingkah sekarang.

Dengan tangan yang masih di tarik oleh Gilang, Yoza hanya diam dan tak bersuara sedikitpun. "Jangan bilang lo lagi salting." Tebak Gilang menyadari Yoza yang diam saja.

Yoza mendongak menatap Gilang. "Dibanding salah tingkah, gue lebih mikir setan mana yang nempelin Ayres. Kok dia bisa begitu? Geli gue!" Jawab Yoza. Memikirkan bagaimana ekspresi Ayres tadi membuatnya merinding.

Gilang tergelak. "Kayaknya cowok lo harus di bawa ke ustadz deh." Jawabnya membuat Yoza ikut tertawa.

"Ayo balik!" Ajak Yoza memasang helmnya.

Gilang yang sudah duduk di jok motornya menoleh pada Yoza. "Ada kafe baru buka, katanya sih bagus." Ujar Gilang. "Mampir bentar yuk." Ajakya.

Yoza tersenyum lebar. "Ide bagus!" Jawab Yoza yang langsung naik ke motor. "Let's go!"

"Berangkat!" Ujar Gilang menjalankan motornya. Dengan kecepatan sedang, Gilang memacu laju motornya menuju sebuah kafe baru yang menjadi tujuan mereka.

Saat sampai, pengunjung disana cukup ramai namun terlihat nyaman dengan suasana kafe yang menarik. Yoza dan Gilang segera masuk dan mencari tempat duduk.

Setelah keduanya mendapatkan tempat duduk, seorang pelayan datang dengan buku menu di tangannya. "Silahkan kak!" Ujar pelayan itu memberikan buku menu.

Yoza segera melihat menu yang tersedia disana, matanya tertuju dengan sebuah menu yang terlihat menggugah selera. "Saya pesan yang ini aja deh mba, minumnya choco float." Ujar Yoza. Gilang juga ikut memesan pesanan yang sama dengan Yoza.

Sembari menunggu, mereka memperhatikan setiap sudut kafe yang cukup besar ini.

"Kamu Yoza ya?" Seseorang berdiri di samping meja sambil menatap Yoza.

Yoza mengangguk. "Iya, mba siapa ya?" Tanya Yoza. Pasalnya dia memang tak mengenal gadis itu, Yoza yakin tak pernah bertemu sebelumnya.

"Aku Dini."

Kening Yoza mengerut. "Dini? Dini siapa ya mba?" Merasa tak asing dengan nama yang dia sebut.

"Boleh aku duduk dulu?" Tanya gadis bernama Dini itu. Gilang mengangguk mempersilahkan gadis itu untuk duduk di bangku kosong disampingnya.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now