CHAPTER 3

61.9K 5.3K 886
                                    

HAPPY READING

🌱


Yoza sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Keadaannya mulai stabil meski belum sadarkan diri.

Gilang berada di ruangan itu bersama Karsa dan keempat teman Karsa yang baru saja datang setelah di hubungi Karsa. Mereka berlima tengah berdiri menghadap ayah Heru yang duduk di sofa ruangan itu.

"Jadi, siapa yang mau menjelaskan?" Tanya ayah Heru seraya melepas snellinya. Kelima remaja itu terdiam, Karsa yang merasa jika tak akan ada yang mengeluarkan suara membuatnya mau tak mau menjawab.

"Saya Karsa Kanagara, ketua Grexda salah satu geng motor yang ada di Jakarta. Geng motor yang saya pimpin lumayan terkenal om. Saya dan keempat teman saya ini adalah anggota inti Grexda, sedangkan Gilang dan Miyoza adalah anggota baru yang lulus seleksi pertama. Tadi sepulang sekolah kami melakukan tes untuk memutuskan lulus atau tidaknya mereka untuk benar-benar menjadi anggota kami."

"Kalian juga merekrut anggota perempuan?" Potong ayah Heru.

Karsa mengangguk sebagai jawaban. "Kami punya anggota perempuan meski jumlahnya tidak banyak. Tadi anggota baru kami tes dengan berduel sesama mereka selama 3 menit. Niatnya untuk melihat seberapa jauh kemampuan bela diri mereka, kebetulan anggota perempuan hanya ada tiga termasuk Miyoza. Teman saya Catur mengajukan diri untuk menjadi lawan Miyoza, itu karena kami tahu bahwa Miyoza pernah membantu pacar saya dan menghabisi orang yang menggangu pacar saya. Tapi Catur adalah orang yang mudah emosi, dia akan memukuli lawannya tanpa ampun jika merasa bahwa lawannya berbahaya. Saya yakin teman saya Catur tidak berniat melukai Miyoza, saya dan teman-teman saya minta maaf yang sebesar-besarnya," jelas Karsa panjang lebar. Dia merasa lelah dan haus, mungkin saja ini kalimat terpanjang yang pernah dia ucapkan terlebih kepada orang yang tidak dia kenal. Kalau saja Fajar tau kejadiannya, sudah pasti Karsa menyerahkan tugas ini pada Fajar.

Catur menoleh pada Karsa, dia merasa bersalah dan tak enak hati. Karsa selalu melindungi dia dan anggotanya yang lain. "Saya Catur om. Saya benar-benar minta maaf. Saya tidak masalah kalau om mau meminta pertanggungjawaban dari saya."

"Memangnya anak saya hamil sampai saya harus minta kamu tanggung jawab?" Tanya ayah Heru membuat kelima pemuda itu menatapnya. "Jadi anak saya lolos masuk geng kalian apa tidak?"

Mereka menoleh saling tatap. "Lolos om. Sebenarnya Gilang dan Miyoza sudah lolos dan tinggal peresmian saja meski mereka tidak melakukan tes kedua," kali ini Fajar yang menjawab.

"Gara-gara mereka nyelamatin pacar kamu?" Tanya ayah Heru. Karsa mengangguk membenarkan.

"Iya om!"

"Jadi mba Sarah yang kalian tolongin itu pacarnya ketua geng motor ini? Terus yang gangguin mba Sarah itu pasti musuh mereka," tanya ayah Heru pada Gilang.

"I-iya yah!" Jawabnya.

Ayah Heru menghela nafas panjang lalu berdiri. "Ayah ada operasi. Kamu tungguin Yoza sampai bunda datang. Karena dari tadi kamu ga banyak omong, nanti kamu yang jelasin ke bunda."

Gilang langsung meringis, menatap ayahnya memohon pertolongan. "Yah, jangan gitu dong. Ayah bantuin Gilang, bisa habis Gilang kena amuk bunda."

"Itu resiko. Sekalian bilang kalau kamu ikut geng motor. Eh tapi kalau ga di izinin jangan nangis," ujar ayah Heru terkekeh lalu berjalan keluar ruangan. Tapi sebelum itu dia menepuk pundak Karsa terlebih dahulu.

"Gilaaa gue pikir bokap lo bakal ngamuk," pekik Gitar pada Gilang heboh. Gilang tak menghiraukan Gitar, dia masih memikirkan nasibnya.

"Gue minta maaf! Buat lo Lang, buat lo juga Sa. Gue minta maaf, gue kelepasan," Catur kembali meminta maaf. Dia merasa sangat menyesal.

MIYOZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang