CHAPTER 16

48.3K 4.4K 356
                                    

HAPPY READING

🌱

"Kalau gue suka sama lo gimana?"

Yoza menoleh kearah lelaki yang tengah menatapnya. "Jangan! Soalnya gue ga suka sama lo!"

Hanya satu kalimat singkat tapi mampu mendiamkan seorang Gitar.
Apakah malam ini adalah malam patah hatinya? Apa dia baru saja tertolak sebelum mengajak seseorang berkomitmen? Menyedihkan.

"Lo ga suka sama gue bang! Lo cuma kagum sama gue, ada cewek lain di hati lo."

Gitar tertawa miris. "Tau dari mana? Yang tau hati gue ya cuma gue!" Ujar Gitar mencoba terlihat kuat. "Ga ada cewek lain yang ada di otak gue sekarang, cuma lo!"

Sebenarnya Yoza sudah tau bahwa Gitar menyukainya dari lama. Hanya saja Yoza memang tak menyukai Gitar. Dia sudah mencoba, namun selalu saja hatinya tak bisa menerima Gitar lebih.

"Melody?" Celetuk Yoza membuat Gitar menatapnya. "Lo cintanya sama Melody, otak lo usaha buat selalu mikirin gue biar bisa move on dari mantan lo. Tapi hati lo nolak itu, hati lo masih punya Melody."

Gitar terdiam. Dari mana Yoza tau tentang Melody? Bagaimana bisa gadis ini tau tentang masa lalunya? Bagaimana bisa gadis ini tau isi hatinya?

Senyum Yoza mengembang. "Bang Catur yang cerita. Gue tau lo udah tertarik sama gue dari lama," jelas Yoza mengetahui kebingungan Gitar. "Jangan lo pikir gue ga peka sama sekitar gue. Gue bahkan pernah nyoba buat suka sama lo, tapi kita berdua itu sama. Hati kita milih orang lain." Yoza menepuk punggung tangan Gitar yang berada di lututnya. "Percaya sama gue, kita ini cuma kebetulan yang terbawa nyaman!"

Gitar menatap mata Yoza dalam. "Jadi siapa cowok yang ada di hati lo?" Tanyanya membuat Yoza tersenyum miring. "Kepo!" Jawab Yoza.

"Ayres?" Tebak Gitar membuat Yoza tertawa. "Tu bocah udah punya cewek kali!" Balas Yoza.

Gitar mengerutkan keningnya. "Masa sih? Gue ga tau tuh! Mana punya dia cewek, pasti kita heboh kalau dia beneran punya cewek."

Yoza mengendikkan bahunya. "Ya mana gue tau! Ceweknya sendiri yang ngomong ke gue, gue juga ga terlalu peduli!" Jawab Yoza santai.

"Berarti bukan Ayres?" Tanya Gitar lagi. Yoza menggeleng. "Catur? Ga mungkin! Fajar? Apalagi."

Yoza kembali tertawa mendengar tebakan Gitar. Dia merasa terhibur oleh Gitar di malam yang dingin ini.

"Karsa?" Tanya Gitar menatap tepat di mata Yoza. Tawa Yoza terhenti seketika, Yoza memutuskan kontak matanya dengan Gitar.

"Za? Lo beneran suka Karsa?" Tanya Gitar terkejut.

"Ngga!" Jawab Yoza. Gitar tau gadis ini berbohong. "Kenapa harus Karsa? Dia udah punya Nayla."

Yoza mendengus. "Ngga bang!" Jawab Yoza lagi.

"Kenapa karsa Za? Kenapa harus dia? Dia ga bakal ninggalin--

"Nayla!" Yoza memotong ucapan Gitar. "Karsa ga bakal ninggalin Nayla bahkan buat gue sekalipun. Gue tau!"

Gitar mengulum bibirnya. "Kalau lo tau, kenapa masih suka sama Karsa?"

"Tanya hati gue bang! Mulut gue ga mampu jawab."

Gitar diam, Yoza juga diam. Mereka terdiam dengan semua kata-kata yang ada di pikiran mereka. Sepertinya malam ini bukan hanya malam patah hati Gitar, tapi juga Yoza. Atau mungkin, setiap malam adalah malam patah hati dari gadis bernama Miyoza Candrawama itu.

"Coba lo pikir, momen apa yang gue sama Karsa lewatin sampai bikin gue sesuka itu sama dia? Hal apa yang Karsa lakuin sampai gue bisa ngerasa cinta banget ke dia? Ga ada! Bego kan gue?" Ujar Yoza tertawa.

MIYOZA [END]Where stories live. Discover now