000

218 17 4
                                    

Bagi Jenderal ada dua hal yang paling berharga didunia ini pertama keluarga dan kedua Lana.

Bagi Lana, Jenderal itu berharga dia sudah menjadi sosok pacar yang nyaris sempurna untuknya. Tapi bagi Lana, Rean itu lebih penting ketimbang Jenderal karena Rean membutuhkan Lana.

"Jen? Bagi kamu aku tuh nomor berapa dihidup kamu?"

"dua. Karena setelah keluarga adalah kamu. Dan dikartu keluarga setelah nama Jendral Daneswara ada nama Putri Alana diurutan kedua berstatus 'Istri'. "

.................................................................

"Lan? Aku ada dinomor berapa dihidup kamu?"

"tiga. Pertama keluarga, kedua Rean dan setelahnya kamu."

"kenapa aku setelah Rean?"

"karena Rean butuh aku!"

...............................................................

"Lana, besok aku ada penampilan nyanyi kamu temenin aku, ya?!"

"kamu minta temenin Shaka atau gak Ajun aja ya, Jen. Aku gak bisa, besok Rean harus check-up!"

...............................................................

"Lan. Aku gak suka sandwich yang suka ini Rean bukan aku."

"Lana, dirumah aku gak ada orang kamu bisa kesini? Aku sakit, tolong.

"kenapa selalu Rean? Segitu tidak pentingnya aku dihidup kamu?"

"Rean memang butuh kamu tapi apa pernah kamu berpikir kalo aku juga membutuhkanmu?"

...........................................................

"Aku nggak bisa, Re! Kamu sadar gak sih apa yang kamu ucapin?!"

"Aku sepenuhnya sadar, Lan. Aku capek tau gak lihat kamu kayak gini terus!"

"Kamu aja capek sama diri aku gimana aku hm? Aku juga capek sama diri aku sendiri, capek banget malahan! Seandainya dia ada disisi aku sekarang aku juga gak bakal kayak gini."

"Kamu bisa gak sih lupain?! Apa susahnya hm?! Enam tahun udah berlalu, masa dia udah habis, hidup itu harus terus berjalan, siap gak siap ya harus siap hapus semua tentang dia dipikiran kamu!"

Plakkk

"Berhenti suruh gue buat lupain dia ya, brengsek."

"Lan..."

"Tau apa lo tentang perasaan gue?! Jangan berlagak sok datang bilang semuanya bakal lupa dengan sendirinya yang nyatanya udah empat  tahun berlalu tapi bukannya lupa malah dia, semua tentang dia terus berputar diotak gue, semakin hari semakin gak bisa lupain dia malahan semakin lekat semua memori tentang dia!"

Hujan diluar sana semakin turun deras.

"Aku gak akan ngerti semua itu, Lan. Perasaan kamu, sakit yang kamu rasain aku gak akan pernah ngerti itu tapi, apa yang harus aku lakuin aku binggung, aku harus bayar hutang Aku sama dia, aku udah janji sama dia meski pada akhirnya bukan aku orang itu yang akan mengantikan dia disisi kamu, aku akan pastikan orang itu adalah orang yang tepat!"

"Nggak akan ada. Karena sampai kapan pun orang itu bukan dia. Bukan dia, bukan siapapun, dan selamanya gak ada yang seperti dia."


>>♡♡<<

Ngga banyak berharap lebih kalo cerita kali ini bakal 'wah' dan feelnya dapet kekalian, intinya kalian suka sama cerita ini aku juga ikut suka dan seneng.

Harapanku cuma satu, kalian suka sama cerita ini dan banyak dari kalian diluar sana yang minat dengan cerita ini.

Bismillah aja semoga lapak ini rame ♡

Sederhana kok mengapresiasikan bacaan ini cukup vote, komen dan share ♥

NOTE: TOLONG INI PENTING YA UNTUK DIBACA BAIK-BAIK! SATU HAL YANG KALIAN HARUS INGAT DAN PAHAMIN BAHWA SEMUA KARAKTER YANG ADA DICERITA FIKSI INI TIDAK BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN DENGAN KEHIDUPAN ASLI SANG IDOL, TOLONG JANGAN BAWA CERITA INI KEKEHIDUPAN ASLI SANG IDOL. TOLONG PAHAMIN DAN BEDAKAN ANTARA FIKSI DAN NYATA, AKU TAU PEMBACA YANG BAIK DAN BIJAK BISA MEMAHAMI INI.

Jaga selalu kesehatan kalian!

Salam Rain 🍉

Jenderal Dan Semesta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang