08. Halte Bus

31 8 1
                                    

Yang vote, komen, share dan follow gue doain goodrekening!
— Shaka—







Jenderal memang tidak ahli dalam masalah percintaan sama seperti Ajun yang masih gagal move on dari mantannya yang bernama Mina. Mungkin memang benar dari pertemanan ketiganya Shaka yang paling ahli dalam masalah percintaan, anak laki-laki orang kaya yang hedon itu masalah cinta dan soal kesetiaan memang nomor satu buktinya hubungan dirinya dan Laras sudah terjalin cukup lama bahkan Laras adalah satu-satunya gadis yang ada dihati Shaka sejak laki-laki itu pertama kali tau apa itu cinta, katakanlah Laras adalah cinta pertamanya.

Kendati demikian, suatu hubungan tidaklah terus berjalan lancar dan Shaka pernah mengalami masa dimana hubungan nyaris berakhir bersama Laras tapi semua persoalan dan masalah pasti punya titik terang dan jalan keluar.

Tapi lebih dari itu, ternyata nasib percintaan kedua temannya lebih tragis ketimbang dirinya. Baik, mari bahas Ajun terlebih dahulu yang nasib percintaannya sudah kandas bersama Mina bahkan hubungan keduanya tidak lagi menyangkut restu orangtua tapi sudah dilevel paling tinggi dan immposible untuk direstui. Yaitu restu dari tuhan mereka yang berbeda.

Baik. Tinggalkan Ajun yang nasib percintaan sungguh tragis sekarang kita berahli pada Jenderal, si budak cinta yang bodoh. Sejujurnya nasib percintaan laki-laki ini masih abu-abu disatu sisi sang kekasih memang mencintanya tapi disisi lain sang kekasih lebih memprioritaskan sahabatnya dan lebih sayang pada sahabatnya. Terkadang pun Jenderal ragu akan perasaan kekasihnya terhadap dirinya bahkan karena hal itu mereka sering bertengkar dan berujung laki-laki bodoh ini yang meminta maaf lebih dahulu bahkan ketika ia tidak salah.

Memang benar adanya bahwa istilah cinta itu buta, tuli dan bodoh. Istilah itu memang cocok disandingkan untuk laki-laki bernama Jenderal Daneswara yang terlalu cinta mati terhadap gadis bernama Putri Alana.

Menyangkut masalah percintaan memang tidak asing lagi dimasa remaja bahkan hampir semua remaja dimuka bumi ini pernah mengalaminya.

"Kalo tau nemenin lo cuma buat ngintilin Ristin doang ogah banget gue bela-belain dateng kesini, Jun." Jenderal merotasikan bola matanya sambil berdecak keras.

"Lo baru dateng aja udah ngomel-ngomel Jen, gimana sama gue yang udah tiga jam nemenin platipus ini ngintilin si Ristin?!" Shaka menyahut dengan nada tinggi yang datar.

"Ngapain sih Jun ngintilin Ristin? Kayak enggak ada kerjaan lain aja?!" tanya Jenderal.

Ajun menoleh sekilas pada Jenderal sebelum akhirnya kembali fokus pada Ristin. "Mau mastiin Jen dia udah punya pacar apa belum? Kalo udah punya mau gue tikung!"

Terdengar helaan napas pelan dari bibir Jenderal dan Shaka lalu keduanya kompak memejamkan mata gusar.

"Jadi sekarang udah move on dari Mina?" Ajun menggeleng keras sebagai jawaban dari pertanyaan dari Jenderal.

Sementara Shaka yang melihatnya langsung berdesis. "Percaya lo Jen? Kalo gue sih enggak, lo kayak nggak tau Ajun aja deh Jen, buaya kayak dia paling cepet move on dari mantannya liat yang bening dikit udah langsung di gas!"

Ajun langsung menatap tajam Shaka. "Kayak lo nggak aja sih, Ka. Gue rasa juga lo kalo disodorin yang bening-bening langsung lo gas-in ajak ke KUA!"

Jenderal langsung tertawa mendengarnya. "Ada-ada aja sih lo Jun. Tapi, gue rasa juga gitu sih." Jenderal memberi jeda, laki-laki itu menyeruput ice americano nya sebelum akhirnya berujar kembali. "Eh, tapi 'kan Shaka orangnya setia mana mungkin kayak gitu tapi kalo lo Jun udah pasti iya!"

"Berkaca dulu Jun baru bawa-bawa gue!" Shaka menimpalin membuat ranum temannya itu mengerucut.

"Lagian gue emang belum move on kok dari Mina!" kata Ajun membuat kedua atensi temannya itu langsung menoleh padanya.

Jenderal Dan Semesta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang