38. You Know l Love You So

41 4 5
                                    

Song recomended
-Marry you—Bruno Mars-



🌷

Selamat membaca~

31 Desember 2025.

Lana menatap bentangan luas langit biru tanpa awan. Hari ini, hari rabu tepat pukul lima sore. Lana menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya pelan ketika oksigen itu keluar Lana merasakan sesak didada kirinya, dia mendesah pelan, kedua netra coklatnya kemudian menatap hamparan luas kebun bunga Tulip yang mulai bermekaran, hatinya terasa tenang ketika melihat bunga cinta itu.

Kedua sudut bibirnya tanpa sadar terangkat sempurna keatas, dia tersenyum. Sebuah senyum yang sangat menenangkan. Seperti sebuah angin yang kedatangannya tiba-tiba, sebuah memori indah tiba-tiba kembali berputar diotak Lana, ingatan itu enam tahun yang lalu tepat pada tanggal 31 Desember 2019 pukul lima sore ditengah-tengah hamparan bunga Tulip saat itu mereka kelas dua SMA, Lana masih ingat dengan jelas ketika Jenderal menyatakan perasaannya.

"Kata orang bunga Tulip itu adalah simbol cinta dan ketika seorang pria memberikan bunga cinta ini kepada seorang wanita itu artinya dia mencintai wanita itu." Jenderal menatap dalam kedua netra bening itu.

"Lana, aku ingin memberikan semua bunga tulip ini untukmu."

"Semuanya? Satu kebun ini?" Lana tertawa kecil.

Sementara, Jenderal mengangguk pelan. "Mungkin kedengarannya seperti gombal tapi, aku tidak tau seberapa banyak aku mencintaimu, seperti semua bunga tulip ini yang tidak bisa dihitung, perasaanku, cintaku tak terhitung untukmu,"

"Jen."

"Aku tidak tau pasti kapan aku mulai menyukaimu. Perasaan ini, cinta ini datang dengan sendirinya dan itu mulai membuatku gelisah, aku ingin memilikimu!" Jenderal menjeda sesaat, menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya kasar. "Lana, terimalah bunga tulip ini."

Lana tertawa kecil mengingat kenangan itu, sedikit konyol ketika Jenderal ingin memberikan satu kebun bunga tulip kepada dirinya.

"Nggak harus sekebun, satu aja udah bisa ngeyakinin aku tentang perasaan kamu, Jenderal." gumam Lana, gadis itu tersenyum tipis.

Kemudian menyandarkan punggungnya kesisi bangku yang berada dibawah pohon. Dia tersenyum sambil berseru kecil. "Happy anniversary, Jenderal. Aku merindukanmu."

Angin berhembus pelan tepat ketika satu kelopak tulip berwarna merah muda itu berguguran dan kemudian terbang dibawa angin. Gadis itu memejamkan kedua matanya ketika hembusan angin membelai kedua pipinya, ketika kelopak mata itu tertutup sebuah bayangan wajah yang sangat ia rindukan selalu muncul diotaknya, dia merindukan wajah itu, dia merindukan suara orang itu yang sudah lama tidak dia dengar.

Lana ingin melihat wajah itu.

Lana ingin mendengar suara itu.

Dan...

"Happy anniversary, Lana. Aku juga merindukanmu."

Lana langsung menegakkan tubuhnya ketika mendengar sebias suara itu kemudian menoleh kesamping, kedua matanya membulat sempurna kala melihat seseorang yang tepat berdiri disampingnya.

Jenderal Dan Semesta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang