27. Graduation

27 4 0
                                    

Happy Reading~












.

"Waktu umur lima tahun liat dokter di TV pengen jadi dokter, waktu kelas satu SD liat guru pengen jadi guru, waktu main sama temen-temen liat pesawat pengen jadi pilot selang beberapa bulan liat mobil pemadam kebakaran pengen jadi pemadam kebakaran," Ajun menarik napas dalam-dalam sebelumnya akhirnya menghembuskannya dengan keras.

"Dulu waktu kecil banyak cita-cita dan impian tapi sekarang gak harus jadi dokter, gak harus jadi pilot, gak harus jadi guru yang penting jadi orang berguna dan sukses aja deh udah bisa banggain orang tua." sambungnya.

Shaka yang mendengarnya terlihat menahan tawa. "Waktu kecil banyak cita-cita udah gede malah jadi orang pasrah, marah tuhan Jun, harusnya semakin gede semakin gencar ngejar cita-cita."

Ajun merotasikan bola matanya malas. "Cita-cita mana yang harus dikejar? Kalo dari kecil udah plin plan milih cita-cita pas gede nya makin susah buat ngewujudin, ngejar yang satu tapi gagal bukannya diusahin malah nyerah habis itu malah ngejar cita-cita yang lain."

"Ya, berarti emang lo nya yang enggak konsisten dari kecil!" komentar Laras.

"Gue rasa yang ngalamin ini bukan cuma gue doang, kalian pun juga, sekarang kalo ditanya cita-cita nya mau jadi apa pasti bakal jawab jadi apa aja deh yang penting sukses!" sanggah Ajun.

"Ya bener sih— lagian emagnya cita-cita lo waktu kecil apa sih, Jun?" tanya Shaka, cowok itu jadi penasaran dengan cita-cita Ajun sewaktu masih kecil.

"Banyak, tapi salah satunya jadi pasukan kodok, pemadam kebakaran, dukun beranak, superhero kocak, sama jadi hokage atau gak jadi kapten bajak laut."

"Cetek amat cita-cita lo, Jun!"

"Ya, mending gue ada cita-cita daripada lo gak ada sama sekali."

"Sembarangan, ada kali gue cita-cita!"

"Emang cita-cita lo apa?"

Shaka menoleh pada Laras dengan senyuman lebar. "Jadi suaminya Laras!"

"Cita-cita lo bahkan lebih cetek—enggak, bukan cetek tapi udah surut bahkan kering kayak air sungai yang kekeringan!" ledek Ajun.

"Kok lo gitu sih Jun?! Hargain kek cita-cita Shaka yang mau jadi suami gue, gini-gini gue juga punya cita-cita loh." sahut Laras.

"Jadi istri Shaka? Itu kan cita-cita lo, dih kalian mengelikan!" Ajun bergidik ngeri.

Laras menggelengkan kepalanya. "Enggak, sotoy lo. Cita-cita gue jadi member ke-5 Blackpink!"

Ajun spontan menyentil dahi Laras. "Sampe matahari terbit dari barat pun cita-cita lo gak bakal terkabul!"

"Doain kek! Malah ngejatuhin impian orang!"

"Mending gue jatuhin sekarang Ras daripada entar berkelanjutan kepanjangan yang ada ntar lo jadi gila." sanggah Ajun.

Teman perempuannya itu Mencebikkan bibirnya. "Nasib orang itu gak ada yang tau loh Jun, ya barang kali ada mukjizat cita-cita gue terkabul."

Jenderal Dan Semesta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang