PROLOG

48.5K 1.8K 365
                                    

"Lo itu cuma mainan buat gue. Nggak lebih dan nggak kurang, ngerti?"

-Guntur Madhava

kalian tau cerita ini dari mana?

cerita Guntur sedang open PO sampai 9 September dan terdapat banyak perubahan, termasuk endingnya. bisa dipesan melalui shopee galeriteorikata ya, ditunggu kalian CO 😊

Deru dari mesin motor ikut memeriahkan suasana bising yang ditimbulkan dari teriakan kaum hawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Deru dari mesin motor ikut memeriahkan suasana bising yang ditimbulkan dari teriakan kaum hawa. Kedua laki-laki tampan yang saat ini tengah bertengger di atas jok motornya-masing-masing melayangkan tatapan sengit, penuh kebencian.

Setelah mendapatkan aba-aba dari salah satu wanita bertubuh ramping dan wajah super cantik bak seorang model-kedua laki-laki itu segera menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Aksi balap liar memang tidak diperbolehkan karena hal itu bisa membahayakan siapa saja yang berada di sekitarnya. Namun, aksi tersebut mampu membuat sebagian orang merasa terhibur. Salah satunya adalah Guntur Madhava, laki-laki berhidung mancung dengan tatapan tajam yang mampu menghunus siapa saja yang ditatapnya namun juga mampu membuat kaum hawa terpesona hanya dengan sekali tatap.

Guntur menghentikan laju motornya ketika telah sampai pada garis finish. Namun, ternyata lawannya telah lebih dulu menyentuh garis finish meski jarak sentuh keduanya hanya terpaut beberapa detik saja. Andai Guntur lebih mempercepat laju motornya maka bisa saja ia lah yang menjadi pemenang dalam balapan kali ini.

Laki-laki itu melepas helm-nya, menendang bagian motor yang tidak bersalah dengan kedua tangan yang mengepal erat sedangkan Zergan-menyunggingkan senyuman seolah meledek kekalahan Guntur.

"Cuma segitu doang kemampuan lo?"

"Sialan!"

"Gue nggak nyangka seorang Guntur yang katanya pembalap paling hebat, bisa kalah dengan semudah itu."

"Nggak usah banyak bacot lo, anjing! Lo mau apa dari gue?!"

"Cewek lo."

"Segitu nggak lakunya sampe minta cewek gue sebagai hadiah dari balapan ini?"

"Lo nggak berani ngasih dia buat gue?"

Guntur berdecak kesal, kedua tangannya semakin mengepal erat. Siap melayang kapan saja pada wajah sok tampan milik Zergan. Namun, kali ini ia mengaku kalah sehingga tangannya mengambil ponsel dari tangan Garry-sahabat terdekatnya.

Dengan cekatan, Guntur mencari nama yang akan ia hubungi kali ini. Tidak memerlukan waktu yang lama, panggilan itu sudah tersambung dan terdengar suara lembut dari seberang sana.

"Ke tempat biasa gue balapan, sekarang!"

Baru saja si lawan bicara mengeluarkan sedikit kalimat penolakan. Namun, Guntur memotong ucapannya dengan segera sebelum kalimat itu berhasil diselesaikan.

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now