Dari Lava untuk Zergan

7.2K 447 57
                                    

Semenjak kepergian Lava satu tahun yang lalu. Zergan seolah menutup hatinya untuk siapa pun. Laki-laki itu masih belum bisa menerima kehadiran orang baru. Tidak ada yang dapat menggantikan posisi Lava. Meskipun Lava bukan cinta pertamanya, tetapi Lava adalah cinta terakhirnya. Mungkin juga saat ini ia seperti mengalami mati rasa.

Zergan menghela napas, surat satu tahun yang lalu belum sempat ia baca. Bukan karena tidak ingin, tetapi karena ia tidak berani membaca berbagai kalimat yang tertera di sana. Namun, Zergan tidak mungkin terus—menerus membiarkan surat tersebut. Sehingga saat ini, tangannya bergerak lambat untuk membuka surat yang sudah terlihat usang tetapi beruntungnya masih terjaga dan masih bisa dibaca.

Dari Lava untuk Zergan

Haii, Gan. Aku nggak tahu juga kenapa harus nulis surat ini buat kamu padahal aku bisa mengungkapkan semuanya secara langsung. Tapi, aku nggak punya keberanian, Gan.

Maaf karena aku memutuskan buat meninggalkan Jakarta tanpa berpamitan dulu sama kamu. Maaf banget karena aku udah jahat sama kamu, Gan. Aku tahu kamu tulus banget, aku tahu kalo rasa sayang kamu ke aku bukan cuma sekadar main-main. Tapi maaf, maaf banget karena aku nggak bisa membalas perasaan kamu ke aku.

Aku akui kalo aku ini bodoh, berulangkali Guntur nyakitin aku tapi pada akhirnya aku tetep memutuskan buat menerima dia kembali. Aku mengecewakan kamu, aku nyakitin kamu yang selama ini selalu ada buat aku.

Maaf, Gan...

Aku nggak mau kamu terlalu masuk ke dalam kehidupan buruk aku karena aku cuma bisa jadi beban buat kamu. Mama kamu sendiri nggak suka sama aku dan aku nggak tahu harus gimana, Gan.

Waktu pertama kali kita ketemu setelah aku menghilang selama satu bulan, aku ngerasa ada yang aneh sama diri aku. Jantung aku berdetak lebih cepat cuma karena nggak sengaja bertatapan sama kamu dalam jarak yang dekat. Aku pikir itu rasa cinta, tapi aku bener-bener takut buat memulai dengan orang baru.

Mungkin, terlalu banyak kata maaf yang seharusnya aku nyatain langsung di hadapan kamu karena aku emang pantes melakukan itu. Kamu terlalu baik, Gan. Kamu sempurna sementara aku enggak. Aku banyak kurangnya, aku nggak lebih dari perempuan bekas yang nggak layak buat bersanding sama kamu—itu yang selalu aku pikirkan selama ini.

Zergan jaga diri baik-baik, ya? Coba buka hati Zergan buat yang lain. Lava bukan perempuan yang tepat buat Zergan. Lava nggak bisa jadi sosok yang baik buat Zergan. Kalo nanti seandainya kita nggak bisa ketemu lagi. Lava cuma mau Zergan tahu kalo di waktu Lava nulis surat ini, Lava sebenernya juga suka sama Zergan. Lava sayang sama Zergan.

Zergan nggak jatuh cinta sendirian tapi, Lava nggak mau hubungan Zergan sama Mama Zergan jadi rusak cuma karena Zergan milih Lava. Jadi, lebih baik kita jalan masing-masing—dengan pasangan pilihan kita sendiri.

Udah cukup sampe di sini aja suratnya karena aku juga bingung harus menuliskan apalagi. Intinya sekarang, Lava pergi, ya? Selamat tinggal, Zergan.

-Tertanda
Lavanya Aurora

Zergan tersenyum kecut, ia meletakkan surat itu pada ranjangnya kemudian membaringkan tubuh di sana. Ia menatap langit-langit kamar yang kosong. Tidak ada yang spesial dari surat itu. Ungkapan terakhir Lava yang mengatakan bahwa dirinya tidak jatuh cinta sendirian terasa begitu hambar. Zergan tidak bisa merasakan apa pun ketika membaca surat tadi. Tidak ada rasa bahagia, marah ataupun ingin menangis. Bahkan mata dan wajahnya hanya menampilkan betapa dinginnya Zergan ketika membaca surat itu.

Baik Zergan maupun Guntur—keduanya sama-sama telah berubah semenjak Lava meninggal. Guntur dengan kegilaannya karena imajinasinya sendiri. Sementara Zergan yang menjadi super dingin, cuek dan bahkan seperti tidak berperasaan. Pengaruh Lava terhadap kehidupannya memang cukup besar. Jauh lebih besar dari pengaruh Alara. Perlahan, kedua kelopak mata itu tertutup. Zergan tidak ingin memikirkan apa pun untuk saat ini, termasuk semua hal tentang Lava. Dan detik selanjutnya, Zergan telah terpejam sempurna, menikmati alam bawah sadar yang jauh lebih menyenangkan daripada kehidupannya sekarang.

'Guntur'

udah bener2 selesai ceritanya. jangan dibuang dari library, yaa, nanti aku sedih :(

maaf kalo banyak ngecewainnya. see u (ga tau kapan)

jangan lupa baca Tulisan untuk Zergan ya gais

Na

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now