41 | Pelampiasan Amarah

9.6K 568 172
                                    

"Hal yang paling gue benci adalah ketika lagi lagi, gue gagal menjaga cewek yang gue sayang."

-Zergan Ragrawira

mau tripel up?

selamat tahun baru, larva2 kesayangan aku 😚 (walaupun blm tahun barunya)

selamat tahun baru, larva2 kesayangan aku 😚 (walaupun blm tahun barunya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berengsek!"

Hantaman keras mendarat tepat pada rahang Guntur. Menyebabkan nyeri pada bagian tersebut. Indra penciumannya berhasil menangkap bau amis dari sekitar bibirnya hingga salah satu jarinya bergerak lambat—mengusap bagian yang baru saja terkena pukulan keras. Ia mendapati darah di sana, darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

Wajah Guntur mulai memerah, deru napasnya tidak beraturan, rahangnya mengatup dengan kuat diikuti kedua tangan yang mengepal erat. Bersiap untuk mengambil ancang-ancang berupa pembalasan terhadap apa yang baru saja diterimanya.

"Maksud lo apaan, anjing?!"

"Lo berengsek, Guntur anjing!"

"Gue udah tahu semuanya! Lava hilang karena ulah lo. Mau berapa banyak cewek yang lo ambil kesuciannya?"

"Argh! Sialan!" Zergan kembali melayangkan pukulan yang bertubi-tubi, menyebabkan Guntur tersungkur pada lantai yang kotor. Tidak ada yang menyaksikan kejadian ini meski keduanya sedang berada di sekolah. Rooftop memang tempat yang paling aman untuk melakukan sesuatu tanpa perlu ketahuan oleh guru.

Tangannya mencengkram erat kerah baju yang digunakan oleh Guntur. Menciptakan kerutan pada seragamnya yang semula dibiarkan tampil berantakan. Deru napas Zergan benar-benar tidak stabil. Amarahnya kali ini sudah tak tertahankan lagi. Bahkan mungkin bisa saja, Zergan menghabisi nyawa Guntur saat ini juga.

"Kenapa lo rusak dia? Sialan!" Kembali, kepalan tangan Zergan mendarat tepat pada wajah Guntur, tidak peduli jika nantinya ia akan berakhir di ruang BK.

"Setelah Alara, sekarang lo ulangi kesalahan yang sama ke Lava! Bajingan!"

"Lava baik banget, lo paham nggak? Dia nggak pantes diperlakukan kayak gini!"

"Gue bahkan rela melanggar janji gue sama Alara walaupun gue juga sayang sama dia cuma karena gue nggak mau ngerusak Lava. Tapi lo..." Zergan menggantungkan ucapannya, menarik napas hingga berulangkali untuk menenangkan pikirannya.

"Dengan santainya lo ngerusak dia! Di mana otak lo, Guntur? Lo tega ngerusak cewek lo sendiri?!"

Guntur menelan salivanya, cengkraman yang semakin menguat itu tak membuat Guntur berniat menyingkirkan tangan Zergan. Sejak awal, Guntur tidak melakukan perlawanan apa pun meski Zergan terus memukulinya hingga banyak luka menghiasi wajahnya.

"Terus di mana Lava sekarang?"

"Gue nggak tahu! Kalo gue tahu nggak akan gue nyariin dia!"

"Cowok kayak lo emang harusnya musnah aja, Tur! Nggak berguna hidup lo! Sampah masyarakat doang!"

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang