47 | Hampa

9.7K 567 126
                                    

"Menjadi dewasa itu adalah ketakutan yang harus tetap dijalankan."

-Lavanya Aurora

jangan lupa vote dan spam komennya ya anyank 😍👍🏻

Melempar batu kerikil ke arah danau, Lava menghela napasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melempar batu kerikil ke arah danau, Lava menghela napasnya. Ia mendongak, menatap langit yang terlihat cukup kelabu. Awan hitam mulai bergerak semakin mendekat. Mungkin juga sebentar lagi buliran hujan itu akan turun membasahi bumi. Tetapi, Lava masih tak ingin pergi. Tempat ini cukup membuatnya nyaman dan ia tidak ingin kembali. Tidak siap dengan apa yang akan terjadi ketika ia memutuskan untuk pulang.

Kedua kakinya sengaja ditekuk, sesekali ia memainkan rumput hijau yang menjadi alas duduknya saat ini. Di dalam kepalanya ada begitu banyak hal yang dipikirkan. Meski Zargan berulangkali berpesan agar Lava tidak perlu memikirkan apa pun. Semuanya akan kembali seperti sedia kala.

"Gimana kalo kita makan aja, Va?"

Lava menoleh ke arah Zergan, laki-laki itu juga tidak banyak berbicara sejak tadi sehingga hanya keheningan yang tercipta di antara mereka. Suasana di danau saat ini tidak ramai mengingat mendung yang tak kunjung hilang, membuat orang-orang malas berada di sekitar danau. Takut jika hujan benar-benar akan turun.

"Mau hujan juga kayaknya."

"Kamu aja, Gan. Aku masih mau di sini."

Pandangan Lava kembali lagi pada rumput-rumput di bawahnya. Memainkan tanpa mencabut salah satu dari mereka. Ia hanya butuh ketenangan untuk saat ini, tidak ingin kembali ke tempat yang mungkin akan membuka luka lamanya lagi. Ia takut, takut untuk bertemu keluarganya, takut mengetahui reaksi yang akan diberikan oleh mereka setelah mengetahui apa yang baru saja ia alami, satu bulan lalu.

"Dulu waktu aku kecil, aku berharap banget bisa cepet tumbuh dewasa. Karena aku pikir menjadi dewasa itu menyenangkan, punya pasangan yang bisa menerima kita apa adanya, punya kerjaan yang nyaman, keluarga yang baik, perhatian, dan juga punya banyak uang yang jelas bisa bikin bahagia. Aku bisa beli apa aja yang aku mau tanpa perlu merengek dulu ke orang tua. Tapi ternyata aku salah, menjadi dewasa itu menakutkan. Aku pengin banget nyerah tapi, Tuhan nggak akan suka kalo ngeliat hamba-Nya nyerah gitu aja."

"Aku takut, takut banget, Gan. Aku takut sama masa depan aku setelah ini. Aku takut pada akhirnya aku nggak bisa membanggakan orang-orang di sekitar aku. Takut banget kalo ternyata di masa depan, aku cuma bisa jadi orang yang biasa-biasa aja. Aku takut dipatahkan sama ekspetasi aku sendiri dan aku juga takut nggak bisa memenuhi keinginan Paman."

"Dari kecil aku selalu berusaha mengumpulkan prestasi, Gan. Aku selalu ikut lomba walaupun aku juga capek dan sekarang, semua itu nggak ada artinya. Guntur udah merusak segalanya, mimpi aku, Gan."

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now