Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]

NEW VERSION ZERGAN!

halo, aku kembali lagi dengan versi terbaru dari cerita Zergan, tapi di dalam cerita ini kalian ga akan ketemu Lava, latar belakangnya diambil setelah kepergian Lava. bisa dibilang, di sini juga proses pendewasaan Zergan, dari yang tadinya hobi bikin onar, ga peduli sama pelajaran, suka balapan sana-sini, tapi setelah Lava pergi, Zergan bener2 ngubah dirinya dan ninggalin kebiasaan buruknya: balapan.

aku tahu ceritanya ga bagus, tapi aku harap kalian suka dan masih ada yang tertarik buat baca. tetep bakalan ada cinta2annya, kok, cuma diiringi sama kehidupan anak kuliah, susahnya matkul, masalah organisasi, gimana rasanya jadi anak rantau, dll. biar kalian juga tahu, gimana dunia perkuliahan yang sebenernya. aku bakalan nulis sesuai yang aku rasain, ga bakal aku bikin jadi terkesan super wah dan semenyenangkan itu. ya, emang menyenangkan, sih, tapi kadang juga ... toxic?

aku suka banget kalo dispam komen. jadi, jangan siders, ya! nanti kalo sepi, bisa diunpub lagi 😔

blurb:

Kesalahan terbesar dalam hidup Zergan adalah bertemu dengan Daisy, seorang tuna daksa yang ditemukan di panti asuhan saat dirinya dan teman-temannya mengadakan kegiatan "FISIP Peduli Panti" di sebuah panti asuhan daerah Bandung.

Pertemuan yang tidak disengaja itu berhasil membawa Zergan masuk begitu jauh ke dalam kehidupan Daisy yang tak sempurna. Namun, kisah sederhana mereka tidak bisa berjalan indah selayaknya cerita yang biasa ditulis oleh Daisy. Semuanya ... hancur.

"Manusia memang nggak ada yang abadi dan kehilangan itu pasti akan terjadi dalam siklus kehidupan, tapi biarkan aku merangkai kisah sederhana ini dalam karangan fiksi dan kalo seandainya kita harus berpisah, kamu bisa mengenangnya melalui buku. Apa pun yang terjadi nanti, aku nggak akan pernah lupa bahwa kamu adalah satu-satunya alasan kenapa aku bisa bertahan sejauh ini."

"Dua kali kehilangan cewek yang gue sayang, berhasil bikin gue takut untuk kembali memulai dan menjadi sosok yang kurang peduli soal cinta, tapi untuk kali ini, bolehkah gue minta sama Tuhan buat jangan pernah ambil dia dari hidup gue? Bolehkah gue bantu dia mewujudkan mimpi-mimpinya sampai dia bahagia, untuk selamanya?"