9 | Malapetaka

12.4K 1K 111
                                    

"Berhenti berharap kalo gue akan jatuh cinta sama lo."

-Guntur Madhava

"Lava, hari ini Bibi akan kedatangan tamu sekitar jam 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lava, hari ini Bibi akan kedatangan tamu sekitar jam 10. Jadi, tolong kamu bersihkan rumah, ya? Sekalian kamar tamu juga udah lama nggak dipakai kayaknya sedikit berdebu. Nggak akan nginep, sih, paling cuma sebentar aja, tapi siapa tahu mau istirahat 'kan kalo kotor malu-maluin."

Lava mengangguk, keluarga Pamannya memang tidak terlalu kaya sehingga mereka tidak mempekerjakan pembantu, maka setiap harinya, Lava lah yang harus membersihkan rumah.

Ketika ia sedang fokus mengepel lantai, tiba-tiba saja air di dalam ember itu tumpah lalu setelahnya, suara teriakan Kirei memenuhi ruangan dan membuat Lidia menghampiri ruang tamu.

"Ya ampun, Kirei! Kamu kenapa, sayang?!"

"Lava, tuh, Ma! Naro embernya sembarangan banget, aku nggak lihat jadi nggak sengaja nendang sampe jatoh gini."

"Maaf, tapi aku udah naro di pinggir."

"Bohong, Ma!"

"Sini kamu, Lava!"

Lava berjalan dengan langkah kaki ragunya, kemudian Lidia menyiramkan sisa air yang masih berada pada ember. Air kotor itu langsung membasahi seluruh tubuh Lava dan membuat gadis itu terkejut.

"Makanya, Ma. Jangan terlalu dikasihanin, lama-lama dia jadi makin ngelunjak."

"Siapa yang mengajarkan kamu kayak gini?! Semakin hari kamu semakin nggak tahu caranya berterima kasih! Setiap hari pulang telat, pacaran, dan sekarang berani-beraninya kamu bikin anak saya jatuh! Kalo sampai kepalanya terbentur lantai dan bocor, kamu mau bertanggung jawab?!"

Lava menundukkan kepalanya. Lantas, Lidia menarik dagu Lava agar kepalanya mendongak.

"Kalo lagi diajak ngomong itu tatap matanya!"

Lidia melepaskan tangan yang semula berada pada dagu Lava ketika mendengar ponselnya berdering sedangkan Lava kembali menundukkan kepalanya.

"Kirei, kamu siap-siap. Dandan yang cantik, ya? Sebentar lagi mereka akan datang."

"Oke, Ma!"

"Dan kamu Lava. Cepat bersihkan lantai, kalo sudah kamu bersihkan tubuh kamu."

'Guntur'

Lava meletakkan minuman yang telah dibuatnya di atas meja, tepatnya di hadapan dua orang tamu Bibi nya. Lava mengalihkan pandangannya ketika seseorang memanggil namanya, membuat kedua mata mereka saling berpandangan, ia sedikit terkejut karena ternyata tamu yang dimaksudkan adalah Zergan. Sejak kapan Bibi nya mengenal keluarga Zergan?

"Duduk di sini, Lava." Lidia menyuruh Lava untuk duduk di sebelahnya sedangkan Zergan tak pernah berhenti memandang Lava.

"Duh, Jeng. Anak saya ini setiap hari kerjaannya balapan terus, nggak peduli sama kegiatan sekolahnya. Pacar aja nggak punya karena fokusnya cuma sama motor aja. Makanya, saya mengadakan pertemuan ini karena dengar-dengar anak kamu ini pintar, ya? Jadi, saya bermaksud untuk menjodohkan Zergan dengan anak kamu biar nantinya dia bisa membawa perubahan yang baik buat Zergan."

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang