54 | Terulang Kembali

9.2K 610 218
                                    

"Aku emang nggak pernah layak buat bahagia."

-Lavanya Aurora

Lava memuntahkan isi perutnya pada lantai rumah sakit yang bersih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lava memuntahkan isi perutnya pada lantai rumah sakit yang bersih. Hal itu tentu saja mengundang tatapan Zergan untuk mengarah kepadanya. Laki-laki itu langsung mendekati Lava—memberinya beberapa lembar tisu untuk membersihkan bagian mulutnya.

Lava kembali membaringkan tubuhnya pada ranjang rumah sakit. Matanya menatap kosong ke arah langit-langit. Sementara tangannya sibuk memijat bagian kepala. Lava mengernyit singkat ketika merasakan sakit pada perutnya. Kejadian sudah berlalu sejak beberapa jam yang lalu, namun pendarahan itu masih belum berhenti.

Menurut keterangan dokter, janinnya masih baik-baik saja karena penggunaan pil mipefristone hanya akan bekerja untuk memblok produksi progesteron yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan. Sementara keguguran itu baru akan terjadi apabila sang ibu hamil kembali mengonsumsi pil aborsi dosis kedua.

Efeknya memang cukup berat dan itu yang sejak tadi dirasakan oleh Lava. Pendarahan yang tak kunjung berhenti, mual, muntah, rasa pusing yang terus mendera hingga sesekali pula Lava kesulitan untuk bernapas.

"Va."

Lava hanya menolehkan kepala pada Zergan, tatapan matanya terlihat sayu. Berusaha menahan segala rasa sakit yang ada di dalam tubuhnya saat ini.

"Bisa makan sedikit dulu buat minum obat pereda nyeri?"

"Mual, Gan. Aku nggak bisa makan." Suara Lava terdengar sedikit gemetar ketika mengatakan hal itu.

Lava mengalihkan pandangannya pada bagian kaki ketika merasakan sesuatu mengalir dari sana. Lava memejamkan mata diikuti cairan bening yang mengalir di pipinya. Pendarahan itu kembali terjadi dan perutnya pun masih terasa sakit.

"Sebentar, ya? Gue panggilin suster dulu. Gue nggak ngerti gimana cara ngurus cewek yang mengalami pendarahan."

Tanpa menunggu jawaban dari Lava, Zergan langsung berlari meninggalkan ruangan untuk mencari keberadaan suster. Sementara Lava, masih terus menangis dengan tangan yang sengaja meremas pelan bagian perutnya. Barangkali bisa sedikit mengurangi rasa sakit meskipun nyatanya tidak.

Tak berselang lama, Zergan kembali dengan satu orang suster. Kemudian menuju ke arah Lava, suster itu membantu Lava untuk bangun dari posisi sebelimnya secara perlahan.

"Kita bersihkan dulu, ya?"

Dengan bantuan Zergan, Lava berhasil duduk pada kursi roda yang tersedia kemudian memilih untuk keluar ruangan sembari menanti suster itu selesai mengurus Lava.

"Pendarahan paling banyak biasanya terjadi dalam waktu 4-8 jam setelah meminum pil aborsi. Jadi, ini masih hal yang wajar jika kamu masih belum berhenti mengalami pendarahan."

"Tapi emang anaknya nggak akan kenapa-kenapa, Sus?"

"Untuk dosis pertama tidak akan menyebabkan keguguran, dosis kedua baru bisa menyebabkan keguguran. Bahkan terkadang pil aborsi tidak selalu berhasil membuat janin itu meninggal. Kemungkinan untuk bertahan masih ada, tetapi ketika lahir nanti bayi bisa mengalami cacat fisik akibat obat yang dikonsumsi."

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now