"Gue mau menjadi pelindung lo karena gue nggak suka melihat ada luka di tubuh lo."
-Zergan Ragrawira
haii, lagi kesambet udah up lagi wkwk
selamat membaca
Guntur menarik paksa lengan Lava ketika gadis itu baru saja keluar dari dalam kelas. Sesuai dengan perkataannya tadi pagi bahwa ia akan membawa Lava untuk menyaksikan balapan antara dirinya dan juga Zergan.
Lava berusaha mengikuti langkah kaki Guntur yang lebih lebar darinya, sesekali ia meringis pelan karena tarikan itu terlalu kuat. Lantas, ketika keduanya sampai di parkiran, Guntur melemparkan helm ke arah Lava, hampir mengenai wajahnya jika saja ia tidak sigap menahan benda tersebut.
"Buruan pake! Waktunya nggak lama!"
"Aku nggak mau ikut."
"Nurut aja kenapa, sih?!"
"Aku nggak mau Guntur! Emangnya selama ini kamu ngasih apa buat aku?! Ngasih rumah? Mobil? Uang? Nggak, 'kan? Kenapa juga aku harus selalu mengikuti semua kemauan kamu?!"
PLAK!
Lava menyentuh bagian wajahnya yang baru saja menjadi korban tamparan Guntur. Begitu keras hingga membuat sudut bibirnya terluka dan mengeluarkan darah. Beberapa murid yang juga berada di lokasi parkir, terlihat terang-terangan menyaksikan keduanya. Namun, Guntur seolah tidak tahu malu karena telah berbuat kasar pada perempuan sehingga setelahnya, ia tetap membentak Lava.
"Nggak usah kurang ajar lo sama gue!"
"Jalang murahan kayak lo nggak pantes teriak di depan gue!"
Lava menahan tangisannya, meski hatinya terasa begitu sakit ketika lagi, lagi ia dianggap sebagai perempuan murahan. Kedua matanya menatap Guntur dengan dalam kemudian berbicara dengan nada suara yang sedikit tinggi.
"Kenapa, sih?! Kamu selalu menyebut aku jalang, murahan! Emangnya kamu pikir aku serendah apa?!"
"Gue bilang jangan teriak di depan gue, sialan!"
"Pake helm-nya! Nggak ada penolakan!" titahnya ketika melihat Lava menundukkan kepalanya.
Mau tidak mau, Lava mengikuti perintah Guntur karena mau bagaimana pun juga ia hanyalah seorang perempuan yang tidak bisa bela diri seperti Xavi sehingga tetap saja jika disandingkan dengan Guntur, ia akan kalah telak.
Guntur menghentikan laju motornya tepat di dekat motor Zergan dan temannya. Lava mengerjap pelan ketika Guntur menyikut lengannya. Sejak tadi, ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun, bahkan pikirannya pun tidak fokus dengan apa yang terjadi sekarang. Lava melepaskan helm dan memberikannya kepada Guntur. Ia menghela napas secara perlahan, ia benci dengan arena balapan ini.
YOU ARE READING
Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Tersedia di Shopee Galeriteorikata atau dianacheapy] "Aku cuma mau merasakan kebahagiaan." -Lavanya Aurora. "Gue akan berusaha menghancurkan kebahagiaan lo. Apa pun caranya." -Guntur Madhava. *** Satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Guntur meny...