3 | Tidak dipedulikan

14.5K 1K 159
                                    

"Jangan pernah berharap gue akan peduli sama lo, karena buat gue lo itu nggak ada artinya."

-Guntur Madhava

siapa yg nunggu update-an cerita inii?

atau ga ada?

jangan lupa tekan bintang di pojok kiri, berikan komenannya dan share link cerita ini ke temen2 kalian 😊🙏🏻

selamat membaca dan selamat bersenang-senang sama Guntur yang super manis 😚

"Jam berapa sekarang, Lava?" tanya seorang guru BK ketika mendapati Lava baru saja sampai di sekolah dengan napas terengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jam berapa sekarang, Lava?" tanya seorang guru BK ketika mendapati Lava baru saja sampai di sekolah dengan napas terengah.

Lava menyeka keringat yang masih membanjiri wajahnya. Ia memberi isyarat kepada guru tersebut bahwa ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu sekarang. Lantas, Lava mengambil botol minum dari sisi tasnya dan meneguknya hingga habis setengah, barulah ia membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan yang sempat terabaikan.

"Jam tujuh, Bu."

"Bel jam berapa?"

"Jam setengah tujuh."

"Tandanya kamu telat berapa menit?"

"30 menit." Lava melemparkan cengiran kudanya, berharap guru BK itu mau memberinya ampun karena kalau dipikir, ia baru telat satu kali selama bersekolah di SMA Starlight.

"Letakkan tas kamu di bangku koridor dan lari keliling lapangan sebanyak 15 kali!"

Lava membelalakan matanya, ia jarang sekali berolahraga sehingga berlari mengelilingi lapangan sebanyak 15 putaran adalah beban yang sangat berat baginya.

"Ibu tidak menerima protes dalam bentuk apa pun! Ibu mau semua murid di sini selalu membiasakan berperilaku disiplin!"

Lava mendesah pelan kemudian berjalan gontai menuju lapangan setelah ia meletakkan tasnya pada kursi koridor. Semua ini karena semalam ia benar-benar belajar sampai pagi. Sebenarnya, bisa saja ia berbohong kepada Pamannya bahwa ia menjalankan hukuman tersebut tetapi nyatanya ia larut di alam mimpi kalau saja Kirei tidak meletakkan kamera pengintai di kamarnya khusus untuk malam itu agar Lava tidak bisa melewati hukuman tersebut dan berakhir tidak tidur semalaman.

"Lari yang cepat! Jangan lembek!"

Lava berusaha untuk mempercepat langkah kakinya setelah mendengar teriakan guru BK yang terkenal super galak dan tegas. Menurut info yang beredar, guru BK nya adalah mantan pelatih ekstrakurikuler paskibra maka setiap ada siswa yang terlambat, ia selalu memberikan hukuman yang berhubungan dengan latihan fisik seperti berlari, push up, back up dan masih banyak lagi.

Ketika Lava memasuki putaran ke sepuluh. Pandangannya mulai menghitam, ia memperlambat lajunya dan berusaha menyesuaikan pengelihatannya. Namun, tidak lama tubuhnya kehilangan keseimbangan dan ia jatuh pingsan.

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now