13 | Pencarian

12K 841 98
                                    

"Sikap kamu kayak gini aja aku nggak bisa berhenti suka, gimana kalo sikap kamu baik? Mungkin, aku bisa tergila-gila."

-Lavanya Aurora

semakin keliatan bulolnya, ya, Lava 😭😊🙏

jangan lupa vote dan komennya, yaa ❤

selamat membaca, semoga masih suka sama ceritanya

"Sonoan dikit kek lo! Maunya deket-deket sama gue terus!" Zergan mendorong tubuh Guntur agar menjauh darinya karena sejak tadi tubuh keduanya saling bertabrakan saat mereka sibuk mengepel lapangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sonoan dikit kek lo! Maunya deket-deket sama gue terus!" Zergan mendorong tubuh Guntur agar menjauh darinya karena sejak tadi tubuh keduanya saling bertabrakan saat mereka sibuk mengepel lapangan.

Kurang kerjaan, bukan? Ya, jelas saja ini merupakan hukuman yang diberikan oleh guru BK di sekolahnya karena mendapat laporan bahwa kemarin Guntur dan Zergan menciptakan keributan yang kebetulan tidak ketahuan oleh guru. Namun, rupanya banyak murid-murid bermulut lemes yang hobi mengadukan setiap kekacauan yang terjadi di sekolah hingga akhirnya keduanya mendapatkan hukuman yang jelas bisa membuat citra keduanya hancur begitu saja.

"Gue malu anjir dilihatin orang-orang."

"Lo pikir gue kagak malu? Ini juga gara-gara lo yang nyari ribut duluan."

"Bacot lo!" Guntur menempelkan kain pel tersebut pada wajah Zergan dan membuat laki-laki itu mengumpat kesal. Ia hendak membalas perbuatan Guntur. Namun, intrupsi dari sang guru BK membuat ia mengurungkan niatnya.

"Cepetan bersihin! Jangan malah PDKT!"

Guntur dan Zergan saling bertatapan satu sama lain sebelum akhirnya bergidik ngeri dan mulai melakukan kegiatan tidak bermanfaat itu kembali.

"Va, lihat, noh."

Lava menghentikan langkahnya ketika Xavi menepuk pundaknya dengan pandangan menuju ke arah lapangan. Detik itu juga Lava menyemburkan minuman yang semula masih berada dalam mulutnya. Seolah merasa puas karena akhirnya ada yang mempermainkan kedua laki-laki itu.

"Guntur, Zergan! Kalian ngapain? Lapangan kok dipel? Rajin banget."

"Simulasi jadi office boy?" Lava kembali tertawa sedangkan kedua laki-laki itu hanya melayangkan tatapan kesal, tidak bisa berbuat apa-apa karena setiap gerak-gerik mereka dipantau oleh guru tersebut.

"Tapi cocok, ih! Sekalian rumah aku juga, ya?"

"Lava jangan berisik! Kamu mau saya kasih hukuman yang sama?"

Lava melemparkan cengirannya. "Enggak, deh, Bu. Saya mau ke kelas aja. Assalamualaikum, Bu."

Zergan tertawa pelan. Namun ternyata, aksi tawanya tertangkap oleh guru BK tersebut.

"Ngapain ketawa-ketawa kamu, Zergan?! Dipikir cakep kali kamu begitu? Masih cakepan juga suami ibu. Jadi, jangan harap ibu tergoda sama kamu cuma karena ngelihat kamu ketawa."

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now