46 | Di Tepi Jalan Raya

9.4K 616 149
                                    

"Dia jauh lebih berarti buat gue. Jadi, gue nggak akan mungkin meninggalkannya demi lo."

-Zergan Ragrawira

jangan pelit vote sama komen, yaa. aku rajin up, kalian juga harus rajin komen, oke? 😚

selamat membaca ❤

Setelah kejadian itu, Garry langsung menghubungi ambulans sebelum Guntur kehabisan darah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kejadian itu, Garry langsung menghubungi ambulans sebelum Guntur kehabisan darah. Ia tidak melaporkan semua ini kepada polisi karena bagaimanapun juga Lava yang melakukannya dan ia tidak mungkin tega menjebloskan Lava ke balik jeruji besi.

Zergan saling bertatapan dengan Alara. Pancaran kecewa terlihat jelas dari matanya. Sementara Alara, ia hanya bisa diam sembari menundukkan kepala dan sesekali memandang Zergan.

Helaan napas mulai keluar dari mulut Zergan. "Aku mau ngomong sama kamu."

Melihat wajah bingung yang ditunjukkan oleh Alara. Zergan memutuskan untuk menarik lengan Alara, meninggalkan gedung tua ini. Zergan mencari tempat yang sepi tetapi lebih layak untuk dijadikan tempat berbincang. Cekalan tangan itu langsung ia lepas ketika keduanya baru saja sampai di tempat tujuan Zergan.

"Gan."

Zergan tersenyum tipis. Matanya menatap Alara dengan lekat. Meski bibir itu menunjukkan senyuman tetapi Alara tahu bahwa mata Zergan tidak bisa berbohong. Mata indah itu terlihat berkaca-kaca dan ia yakin bukan karena Zergan senang bisa bertemu lagi dengan dirinya. Melainkan karena Zergan merasa begitu kecewa kepada dirinya.

"Selama ini kamu kemana?"

"Aku minta maaf."

"Aku tanya, kamu kemana, Alara? Satu tahun bukan waktu yang singkat, Ra! Tapi aku nggak pernah sekalipun tahu keadaan kamu! Aku cuma tahu kalo tubuh kamu udah terkubur di dalam tanah!"

Zergan tertawa pelan, ia mengacak rambutnya sekilas. "Aku nggak ngerti kenapa kamu bisa kayak gini, Ra! Kamu tahu nggak seberapa hancurnya aku waktu melihat jasad kamu, Ra? Selama satu tahun itu aku nggak pernah bisa beranjak dari kamu. Selama satu tahun itu aku hidup dalam penyesalan, aku selalu merasa gagal dalam menjaga kamu, aku sulit buat membuka hati dan sekarang, setelah aku berhasil menemukan orang yang bikin aku jatuh cinta lagi, kamu hadir gitu aja."

"Kamu pernah mikirin perasaan aku nggak, Ra? Kenapa kamu bohongin aku soal ini? Sedangkan Zargan, dia tahu kalo kamu masih hidup. Aku kurang apa, Ra? Apa aku pernah meninggalkan kamu dalam keadaan terburuk kamu? Apa aku pernah menuntut kamu buat jadi sosok yang sempurna?"

Air mata mulai mengalir deras di pipi Alara. Terlebih ketika ia juga melihat ada air mata yang mengalir pada pipi Zergan, ia tidak pernah melihat Zergan melakukan hal itu jika ia tidak sedang benar-benar merasa kecewa.

Zergan mengubah posisinya menjadi berjongkok. Ia kembali mengacak rambut, kedua tangannya sudah mengepal dengan erat.

"Aku sayang banget sama kamu, Ra! Tapi kenapa kamu kayak gini? Kenapa kamu bohongin aku? Kamu bosen sama aku? Bilang! Kita bisa putus dengan cara baik-baik."

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now