#16 Broken Heart

766 154 34
                                    

"Jadi Bibi akan tinggal di sini?" Jina bersorak saat bibi kesayangannya mengangguk sebagai jawaban. Ia bahkan melupakan sakit di kakinya dan terus melompat. "Aku sekarang punya teman."

Garis mulai muncul diantara kedua alis gadis itu. Punya teman? Kalimat itu cukup membuat Tzuyu bertanya-tanya. Padahal, Jina bukan satu-satunya anak kecil di unit apartemen tersebut. Namun, JIna malah mengatakan kalimat itu seolah ia hanya sendirian.

"Kenapa Jina sendirian?"

"Jisung dan Jihyun tidak mau bermain boneka denganku. Mereka juga tidak mau mewarnai kuku seperti ini." Jina mengerucutkan bibir sambil menunjukkan kuku-kuku mungilnya yang sudah diwarnai. "Tapi aku beruntung karena punya Ayah."

"Sungguh?" Tzuyu memangku gadis kecil itu.

"Eung. Ayah mau bermain boneka bersamaku dan mewarnai kukunya seperti ini. Tunggu sebentar." Gadis kecil itu beringsut, turun dari pangkuan Tzuyu. Ia lantas berlari setelah kakinya menyentuh lantai.

Tzuyu menatap sekitar. Tersenyum sebab kamarnya terlihat cukup nyaman. Dengan cat abu-abu serta furnitur berwarna putih, tentu membuat kamar itu nyaman jika dijadikan tempat beristirahat.

Tzuyu beranjak. Ia belum selesai membereskan barang-barangnya karena Jina terus mengajaknya bicara. Sementara, Jisung dan Jihyun masih takut padanya karena kejadian tadi. Ia sungguh menyesal karena membuat anak-anak itu takut. Setelah selesai, ia akan meminta maaf pada mereka secara langsung.

Sebuah figura terjatuh saat Tzuyu membuka pintu lemari paling bawah. Dahinya mengerut, memperhatikan secara lekat gadis yang ada pada foto itu. Otaknya mencoba mengingat sebab ia  merasa wajah itu cukup familiar.

"Aku merasa dia tidak asing, tapi siapa?" Tzuyu yakin pernah bertemu gadis itu setidaknya sekali atau dua kali sebelumnya. Namun, ia masih belum yakin soal itu.

Alih-alih mengingat, Tzuyu malah memilih memuji kecantikan gadis yang merupakan istri Jungkook. Ia yakin, foto itu diambil saat pernikahan mereka. Ia akan menganggap wajar jika Jungkook sangat takut jatuh cinta pada orang lain. Mungkin, lelaki itu tak ingin mengkhianati gadis secantik itu.

"Bibi!" Teriakan itu membuat Tzuyu segera menyimpan figura itu ke tempat semula. Ia tak mau dimarahi Jungkook lagi hanya karena alasan yang kecil.

Jina tersenyum sambil memberikan selembar foto. "Ayah juga mau memakai baju Elsa untukku, Bibi."

Tzuyu merasa tergelitik saat melihat foto itu. Bagaimana tidak? Jungkook malah membuat kesan Elsa berubah. Mungkin, ini akan terjadi jika Elsa rajin berolahraga. "Elsanya terlihat menakutkan."

"Ayah bilang, itu yang terjadi jika Superman meminjam baju Elsa."

Tzuyu memegang perutnya yang mulai terasa sakit karena tertawa. Ia tak bisa berhenti tertawa karena ulah Jungkook. Lelaki itu sepertinya memang banyak tingkah. Namun, ia tak bisa ragukan soal Jungkook adalah ayah terbaik. Lelaki itu rela melakukan apa pun demi 3 malaikat kecilnya.

Astaga, dia ada-ada saja, sungguh.

👶🏻👶🏻👶🏻

Apartemen itu nampak sunyi. Tiga bocah yang biasanya berulah, kini fokus menonton kartun di TV. Sesekali mereka juga bernyanyi mengikuti kartun itu. Namun, saat nyanyian selesai, mereka akan kembali duduk dan menonton dengan tenang.

Lain halnya dengan Tzuyu yang sudah berkutat di dapur, menyiapkan makan malam untuk mereka berlima. Meskipun belum ada kepastian kapan Jungkook pulang, ia tetap akan menyisakan satu porsi untuk lelaki itu.

Malam ini, Tzuyu akan membuat semur daging. Biasanya, anak-anak menyukai makanan seperti ini. Ia sudah mengirim pesan pada Jungkook, meminta izin untuk memasak persediaan daging milik lelaki itu. Namun, sampai saat ini tak ada balasan. Ia tak mungkin menunggu. Jadi, ia akan tetap memasaknya.

Lithe✅Where stories live. Discover now