#65 Masih Saja

571 105 23
                                    

Tzuyu tersenyum sembari menatap lampu-lampu kota di seberang sungai yang terlihat cukup indah. Dengan seporsi ramyeon, gadis itu benar-benar menikmati malam dengan begitu bahagia. Ia tak pernah membayangkan sekali pun akan duduk di sana bersama seseorang yang iacintai.

Ia memang selalu melakukannya. Apalagi, saat harinya terasa begitu buruk. Ia akan datang ke tepi sungai Han bersama satu porsi ramyeon dan soju. Namun, rasanya kali ini sungguh berbeda.

"Sepertinya akan enak dengan soju."

Jungkook menyipitkan mata saat Tzuyu mengatakannya. "Jangan aneh-aneh."

"Aku hanya mengatakannya." Tzuyu tak seceroboh itu dengan menegak soju saat ada makhluk kecil menggantungkan hidup padanya. Ia bahkan begitu berhati-hati memilih makanan yang akan ia makan. Meskipun, ia selalu kalap dengan makanan-makanan cepat saji.

"Tzuyu, besok jadwal check up terakhirmu 'kan? Aku akan meliburkan diri." Memang, saat ini cedera Tzuyu sudah membaik. Bahkan, jauh lebih baik. Tzuyu seperti sangat bersemangat hingga cederanya membaik lebih cepat. Meskipun, sesekali Tzuyu juga akan menangis saat melakukan terapi sendiri.

"Mentang-mentang kau pemiliknya, kau jadi seenaknya?"

"Jika aku tetap bekerja, kau akan mulai menangis sambil mengatakan aku tidak menyayangimu dan lebih menyayangi pekerjaan." Jungkook terkekeh sembari melirik Tzuyu. Namun, respon dingin isterinya, membuat Jungkook ciut. Ia lantas menghentikan tawanya dan mulai berdeham. "Ma-maksudku bukan seperti itu. Ti-tidak, kau sama sekali tidak sensitif, sungguh."

Tzuyu tersenyum kemudian tertawa saat Jungkook mulai takut. Ia sungguh menganggap rasa takut yang suaminya tunjukkan, benar-benar lucu. Lelaki itu terlihat dingin dulu, membuat Tzuyu berpikir jika lelaki itu takkan pernah menjadi suami yang takut pada isterinya. Namun, kenyataannya malah berbalik.

"Siapa yang akan menduga lelaki sedingin dirimu bisa seperti ini?"

"Bagiku, jika suasana hatimu buruk, aku merasa tidak tenang sebelum kau kembali tersenyum."

Tzuyu meletakkan mangkuk ramyeonnya. "Maaf. Sepertinya, suasana hatiku membuatmu kesulitan. Aku juga sebenarnya tidak mau, tapi aku tidak bisa memilih."

"Tenang saja, aku mengerti. Teror itu pasti membuatmu cukup stres."

Tzuyu mengerucutkan bibir. Berpengalaman nampaknya tidak cukup. Jungkook masih tidak peka bahkan meski Tzuyu mengatakannya secara halus. Ia sedang tak ingin memberi surprise seperti isteri-isteri lain. Ia ingin lelaki itu tahu dengan sendirinya.

"Kenapa kau jadi kesal?"

"Ah, molla!"

Jungkook terkekeh kemudian mendekap Tzuyu. Sudah cukup baginya membujuk sang isteri selama hampir satu jam. Kini ia tak mau lagi melakukannya. Namun, tak dapat iapungkiri jika Tzuyu malah menggemaskan saat mulai mengerucutkan bibir. "Baiklah, maaf. Tolong jangan kesal sekarang. Ini kencan kita, bukan?"

"Lupakan. Aku ingin pulang."

"Sungguh? Ramyeonnya belum habis dan kaubilang ingin jalan-jalan lagi. Ah ya, kau juga mengatakan ingin naik sepeda."

"Tidak jadi."

👶🏻👶🏻👶🏻

Jungkook mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia membuka mulutnya tak percaya saat mendapati menu yang ada di atas meja. Ia kemudian tersenyum saat mendapati sang ibu masih sibuk dengan makanan yang lain. Sudah lama ia tak menikmati masakan yang dibuat oleh sang ibu.

Lithe✅Where stories live. Discover now