#68 Still Annoyed

614 106 16
                                    

Tzuyu hanya diam, mendengar begitu banyak pertanyaan yang Jungkook lontarkan. Lelaki itu seperti sedang mewawancarai dokter kandungan yang mereka temui. Menanyakan banyak hal hingga menanyakan sesuatu yang menurut Tzuyu tidak perlu ditanyakan.

"Dia baik-baik saja. Selama kau membantunya, dia akan tetap baik-baik saja." Dokter itu tersenyum, menganggap wajar pasangan muda yang memang belum berpengalaman soal ini. Namun, satu sisi ia malah merasa tak asing dengan Jungkook.

"Maaf, tapi aku rasa ini bukan kali pertamamu ke sini."

Tzuyu menoleh, menunggu penjelasan yang akan Jungkook katakan. Ia harap, beberapa hari lalu lelaki itu tak berpura-pura tak tahu soal kehamilannya.

"Aku memang kemari tiga tahun lalu. Mungkin ... Hampir setiap bulan."

Jungkook jadi ingat saat ia dan Soojin benar-benar berjuang sebelum triplets lahir. Sempat ada keputusan untuk menggugurkan ketiganya. Namun, karena Soojin yang keras kepala, triplets akhirnya bisa hidup hingga sekarang. Ia kembali menemui dokter itu untuk memastikan kondisi Tzuyu baik-baik saja. Ia bersyukur karena tak ada masalah pada kehamilan Tzuyu. Ia sungguh khawatir jika sesuatu yang buruk terjadi.

Setelah berterima kasih, mereka meninggalkan ruangan dengan cat putih itu. Namun, mata Tzuyu nampaknya masih betah menatap foto yang ada di tangannya. Ia tersenyum, melihat betapa kecilnya bayi itu. Hanya dalam beberapa bulan, bayi itu akan ada dalam gendongannya.

"Jadi ... Bayi ini yang membuat kau banyak makan?"

Tzuyu memberi tatapan tajamnya. Setelah lelaki itu mengatakan jika pipinya membesar. Lalu, kali ini mengatakam ia banyak makan. Bahkan, Tzuyu beringsut melepas gandengan tangannya dan mulai berjalan cepat mendahului sang suami. Suasana hatinya baru membaik dan suaminya malah menghancurkannya.

Jungkook menggaruk tengkuknya. Lagi-lagi, ia malah salah bicara. Ia hanya berniat bercanda, mengatakan jika bayi kecil itu ... Ah, sudahlah. Saat ini ia harus dengan cepat mengejar Tzuyu dan membujuknya. Ia tak mau terlihat seperti pasangan yang baru bercerai karena bertengkar.

Tzuyu masih menggerutu. Ia kesal karena Jungkook mengatakan hal buruk tentang bayinya. Baginya, secara tak langsung Jungkook mengatakan bayinya rakus. Padahal, bayi itu ada karena suaminya juga. Menyebalkan, bukan?

👶🏻👶🏻👶🏻

"Dah, Nenek!" Tiga bocah itu melambaikan tangan begitu nenek mereka pulang. Mereka benar-benar menikmati libur akhir pekan dengan baik di sana. Bahkan, mereka mengatakan merasa betah ada di rumah nenek mereka. Jika tidak sekolah, mungkin mereka takkan pulang dengan cepat.

"Ayo duduk." Jungkook sibuk menyajikan makan malam. Sesekali ia melirik Tzuyu, berharap isterinya mau bicara. Namun, gadis itu nampaknya kukuh untuk tak mengajak sang suami bicara. Ia bahkan memilih fokus menonton TV sembari menikmati potongan buah yang iasiapkan sendiri.

Jisung mengerutkan dahi saat melihat sajian makan malam mereka. Semuanya penuh sayur. Padahal, ia ingin makan mie dari pada sayur.

"Waeyo? Jisung tidak menyukainya?"

"Ayah, terlalu banyak sayur."

Jungkook tersenyum, menyendok sup itu kemudian menyuapi Jisung. "Supaya Jisung lebih kuat. Jina dan Jihyun juga, kalian harus makan."

"Aku ingin disuapi Ayah," ujar Jina diakhiri senyum. Sudah lama ia tak merasakan suapan sang ayah. Meskipun bisa makan sendiri, ia tetap senang jika sang ayah menyuapinya.

Lithe✅Where stories live. Discover now