#70 Better

555 105 7
                                    

Dengan bando di kepala, mereka nampak menikmati kencan romantis mereka. Memiliki banyak orang yang mau menjaga triplets, membuat Tzuyu dan Jungkook bisa menikmati banyak waktu mereka bersama. Meskipun, terkadang mereka harus segera pulang karena triplets menelepon lewat ponsel siapa saja yang menjaga mereka.

Mereka sudah menaiki komedi putar. Kini, keduanya memutuskan untuk berjalan-jalan memutari taman hiburan itu. Tzuyu sebenarnya ingin menaiki semua wahana yang ada. Namun, semuanya terlalu berbahaya. Alhasil, ia hanya bisa berkeliling sembari melihat raut bahagia dari orang-orang yang ada di sana.

"Lain kali aku akan mengajakmu ke sini lagi. Jangan sedih."

"Tidak ada kemungkinan jika itu terjadi."

"Kau akan terus bersamaku. Percayalah padaku." Memang, tak ada kepastian soal hari esok. Namun, ia berusaha meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Ia sudah merencanakan banyak hal selama kehamilan Tzuyu. Dari pemeriksaan setiap bulan, hingga yoga yang mungkin akan mereka lakukan.

Tzuyu tersenyum lalu mengangguk. "Baiklah, aku akan percaya jika Tuhan tidak akan mencabut kebahagiaanku lagi."

"Kau sudah sangat baik, Tzuyu. Tidak ada yang mustahil."

"Terkadang aku selalu berpikir kesedihan apa lagi yang mungkin akan aku rasakan, tapi ...." Tzuyu tersenyum sembari menatap suaminya. "Karena aku bersamamu, aku rasa itu tidak akan terjadi."

"Ayo, kau ingin permen kapas 'kan?"

Tzuyu tersenyum lalu mengangguk. Suasana hatinya begitu baik. Ia senang karena Jungkook berusaha untuk tak mengatakan hal yang menyebalkan lagi. Ia yakin, Jungkook mendapat banyak pelajaran berharga akhir-akhir ini.

"Aku ingin beruang."

"Baiklah, beruang satu." Jungkook tersenyum saat Tzuyu begitu bahagia menunggu permen kapas itu. Kebahagiaan Tzuyu memang selalu sederhana. Bahkan, dengan menemaninya semalaman saat tak bisa tidur karena mual-mual, Tzuyu bisa menangis haru. Jungkook jadi semakin yakin jika baby J memang perempuan.

👶🏻👶🏻👶🏻

Tzuyu nampak gusar. Ia berjalan bolak-balik dengan ponsel di tangan. Ia sungguh khawatir, menunggu telepon dari sang suami. Ia sempat memaksa ingin ikut hingga pura-pura menangis tadi. Namun, Jungkook tetap mengatakan tidak dengan alasan keselamatan Tzuyu.

Tak ada kepastian ruang persidangan itu aman. Jungkook hanya tak ingin Tzuyu menjadi korban nantinya. Lagi pula, Tzuyu bukan saksi dalam kasus itu. Jadi, tidak masalah jika Tzuyu tidak menghadirinya.

"Tzuyu, duduklah dan minum. Kau harus tenang," tegur Yuri yang membuat Tzuyu akhirnya menurut. Ia lantas meraih gelas yang dibawakan sang ibu lalu meneguknya. "Suamimu akan baik-baik saja."

"Aku tahu, tapi aku tetap merasa khawatir. Dia belum mengabari sama sekali."

"Aigu, kau mulai menangis lagi." Yuri sungguh gemas dengan tingkah Tzuyu yang satu ini. Bagaimana tidak? Ia malah merasa mendapat Tzuyu saat masih kecil. "Tenanglah, baby J akan ikut cemas."

"Eomma kenapa?" Jina nampak khawatir. Ia segera membawakan kotak tisu lalu memberikannya. "Eomma sakit?"

Tzuyu tersenyum lalu menggeleng. "Tidak, sayang. Eomma baik-baik saja."

"Apa karena Jisung nakal? Aku akan marahi dia karena ingin main sepeda terus. Eomma pasti lelah mengejar."

Tzuyu terkekeh saat Jina mulai menangis. Ia lantas memeluk balita itu untuk menenangkannya. "Tidak, sayang. Tidak apa-apa. Eomma baik-baik saja."

Lithe✅Where stories live. Discover now